Sejarah Desa 'Perdikan' Majan Tulungagung, Risma dan Muhadjir Keturunan Sentono Dalem

Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu yang diklaim tak pernah merasakan penjajahan Belanda.

Baehaqi Almutoif
Sabtu, 08 Juni 2024 | 07:14 WIB
Sejarah Desa 'Perdikan' Majan Tulungagung, Risma dan Muhadjir Keturunan Sentono Dalem
Mensos Risma saat mendapatkan Gelar Adat Raden Ayu Adinegoro dari Kasepuhan Pardikan Majan. [SuaraJatim/Dimas Angga]

Awalnya, Yasendam tak mengetahui jika Mensos Risma mempunyai silsilah langsung di Sentono Dalem Perdikan Majan. Yasendam hanya ingin memberikan gelar adat Raden Ayu Adinegoro (RAA) pada Risma. Namun saat mengkonfirmasi pada Yasendam, Risma menunjukkan silsilah keluarganya yang lahirnya mengetahui jika mantan Wali Kota Surabaya itu masih keturunan langsung dari Raden Wahab.

Pihak Yasendam sempat kehilangan silsilah dari Raden Wahab. Karena dari bawah garis keturunan Raden Wahab tak melakukan konfirmasi perihal silsilah ke Sentono Dalem Perdikan Majan.

"Jadi awalnya Bu Mensos Risma memang layak diberi gelar, bahkan sebelum kami mengetahui para leluhurnya, ketika ada konfirmasi lah ternyata Bu Mensos itu juga keturunan sini. Jadi awalnya tidak tau kalau keturunan Majan. Memang jabatan Menteri Sosial beliau layak mendapatkan gelar tersebut, ketika hadir ke sini, kami dikagetkan ketika beliau paham betul dengan wilayah sini, dan ternyata beliau kakek buyutnya dari sini," terangnya.

Mensos Risma kemudian mendapat gelar kebangsawanan, Raden Ayu Adinegoro (R.A.A).

Baca Juga:Eri-Armuji bak Mendadak Rujuk di Pilwali Surabaya, Seperti 'dikawin Paksakan'

"Jadi pertama saya terus terang sempat surprise, saya ingat kalau saya pernah diajak almarhum orang tua saya ke kawasan kampung ini," kata Risma pada awak media.

Risma berterima kasih atas gelar tersebut. Dia mengaku terkejut mendapatkan gelar tersebut, terlebih lagi Risma tau silsilah keluarga dari Almarhum orang tuanya, saat menceritakan perihal leluhurnya.

"Saya bersyukur mendapatkan kepercayaan dapat gelar ini, namun sebetulnya yang utama adalah saya bisa bersilaturahmi menyambung balung pisah (silaturahmi yang sempat terputus) ini, karena orang tua saya, terutama almarhum bapak saya selalu cerita bagaimana kebanggaannya terhadap tanah-tanah perdikan, itu bisa ditempati oleh leluhur kami," terangnya.

Mensos Risma mengaku bangga berasal dari Desa Majan yang dulu berstatus perdikan atau diistimewakan.

"Karena itu saya saat ini dipercaya mendapatkan gelar. Ini saya bersyukur sekali sehingga saya selain menerima gelar adat, saya juga menyambung tali silaturahmi," imbuh mantan Wali Kota Surabaya ini.

Baca Juga:Remaja di Tulungagung Cekoki Miras Anak TK Bikin Geram Warga, Polisi Periksa 7 Orang

Meski begitu, dalam hati Risma sempat bertanya-tanya, di mana suatu kawasan yang secara teori adalah satu bagian di negara atau daerah yang dijajah oleh VOC, namun di Majan ini tak tersentuh sama sekali oleh para penjajah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini