Remaja di Tulungagung Cekoki Miras Anak TK Bikin Geram Warga, Polisi Periksa 7 Orang

Aksi keterlaluan dilakukan tujuh remaja di Tulungagung yang diduga secara sengaja mencokoki anak TK dengan minuman keras (miras).

Baehaqi Almutoif
Senin, 27 Mei 2024 | 06:29 WIB
Remaja di Tulungagung Cekoki Miras Anak TK Bikin Geram Warga, Polisi Periksa 7 Orang
Ilustrasi miras (Unsplash/Julia Nastogadka)

SuaraJatim.id - Aksi keterlaluan dilakukan tujuh remaja di Tulungagung yang diduga secara sengaja mencokoki anak TK dengan minuman keras (miras).

Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial. Tampak dalam beberapa unggahan sekelompok remaja menyuruh anak TK untuk ikut minum miras.

Terlihat juga para remaja tersebut dimarahi dan interogasi warga. "Ini anak masih kecil kok diberi minuman (beralkohol)," kata perekam video dikutip.

Dalam video yang beredar, seorang remaja bersikukuh tidak memberikan miras kepada anak TK. Dia berdalih bocah tersebut mengambil botol berisi minuman keras yang dibilang berisi teh. "Anaknya langsung ambil dan minum," katanya.

Baca Juga:Viral Iring-iringan Mobil Elf Masuk Lautan Pasir Bromo, Publik Penasaran: Rombongan Siapa?

Bahkan remaja tersebut sampai bersumpah jika dia tidak menyuruh bocah tersebut meminum minuman beralkohol itu.

Remaja tersebut tidak bisa mengelak lagi ketika dikonfrontasi dengan keterangan bocah TK. Dia pun akhirnya mengakui telah menyuruhnya untuk minum minuman beralkohol.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujianto mengakui telah mendapat aduan dari masyarakat terkait kasus tersebut.

Diketahui kasus itu terjadi di area Taman Kendang, Kelurahan Sembung, Tulungagung, Minggu (26/5/2024). Pihaknya sudah memanggil ketujuh remaha termasuk orang tuanya.

"Para pelaku sudah kami data, orang tuanya dipanggil lalu dilakukan pembinaan. Sekarang ketujuh remaja itu sudah kami pulangkan," katanya.

Baca Juga:Pesta Miras di Kafe, 2 Warga Bojonegoro Merenggang Nyawa

Hanya saja, Mujianto tidak menjelaskan secara rinci kelanjutan hukum terhadap ketujuh remaja tersebut. "Sudah dipulangkan dan masih dilakukan penyelidikan dan pendalaman," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini