Senjata tersebut ada yang diserahkan langsung oleh Jepang ke markas di Don Bosco atau sekarang digunakan sebagai sekolah St Louis. Senjata tersebut kemudian ditaruh di gudang.
Senjata sitaan tersebut lalu dibagikan ke tentara BKR dan pejuang untuk melawan sekutu yang datang. Sosok M Jasin menjadi pelecut pejuang kala itu hingga akhirnya pecah perang 10 November. "Tanpa M Jasin dan Polisi Istimewa 10 November mungkin tidak pernah ada," katanya.
Pemerhati Sejarah Surabaya Nur Setiawan menambahkan, peringatan Hari Juang Polri yang dilaksanakan pada 21 Agustus sudah sangat tepat.
Nur Setiawan menceritakan bagaimana patriotiknya M. Jasin memproklamasikan Tokubetsu Keisatsu Tai, polisi khusus jepang, menjadi Polisi Istimewa di bawah kedaulatan negara Indonesia kala itu. "Hari Juang Polri menjadi sejarah kepolisian dan perjuangan Bangsa Indonesia," tandasnya.
Baca Juga:Berawal Temukan Kunci Motor di Jalan, Pria Surabaya Ini Berakhir di Tahanan
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
- 1
- 2