Blitar Diterjang Angin Kencang, Seorang Warga Dilaporkan Terluka

Cuaca buruk terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Di Kabupaten Blitar, angin puting beliung menerjang Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 01 Oktober 2024 | 20:41 WIB
Blitar Diterjang Angin Kencang, Seorang Warga Dilaporkan Terluka
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Cuaca buruk terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Di Kabupaten Blitar, angin puting beliung menerjang Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok.

Sedikitnya 20 rumah porak-poranda usai diterjang angin kencang pada Senin (30/9/2024).

Mayoritas rumah-rumah tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya. Seorang warga bernama Panijem (58) dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut .

Wahyuni Kepala Dusun Selorejo Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar memberikan kesaksian angin kencang yang menerjang kampungnya hanya berlangsung 15 menit.

Baca Juga:Cuaca Buruk di Jember: Pengendara Motor Terluka dan Sejumlah Rumah Rusak

“Kejadian sangat cepat angin kencang terjadi sekitar 10-15 menit tapi sangat kencang sehingga atap rumah warga beterbangan,” ujarnya disadur dari Beritajatim--jaringan Suara.com, Selasa (1/10/2024).

Sementara itu untuk warga terluka, akibat tertimpa atap bangunan yang terbang terkena angin.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mencatat ada sebanyak 14 rumah yang rusak sedang dan 6 rumah lainnya ringan.

Kejadian tersebut bermula saat hujan deras menerjang wilayah itu. Setelah itu hujan berhenti, dan kemudian angin kencang berhembus.

Meski tidak lama, hanya sekitar 10-15 menit saja, hembusan angin puting beliung mampu memporak-porandakan puluhan rumah warga.

Baca Juga:Kronologi Lengkap Santri di Blitar Tewas Usai Dilempar Kayu Ustaznya

“Alhamdulillahnya tidak ada korban jiwa meski demikian rumah warga banyak yang rusak dan pagi ini kami lakukan pembersihan bersama BPBD Kabupaten Blitar,” katanya.

Tidak hanya rumah, kandang ayam milik warga juga rata dengan tanah. Pemilik kandang ayam pun mengalami kerugian hingga Rp200 juta lebih.

“Ya begini kondisinya rata dengan tanah kalau kerugiannya ya lebih dari Rp200 juta,” kata Ahmad Ansori, pemilik kandang ayam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini