Sempat Bikin Geger, Begini Ending Aksi Pria Paksa Siswa SMA di Surabaya Sujud dan Menggonggong

Publik sempat dihebohkan dengan aksi arogan seorang pria yang diduga pengusaha, meminta siswa SMA Gloria 2 Surabaya untuk sujud dan menggonggong.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 12 November 2024 | 10:22 WIB
Sempat Bikin Geger, Begini Ending Aksi Pria Paksa Siswa SMA di Surabaya Sujud dan Menggonggong
Bikin Heboh, Begini Ending Aksi Pria Paksa Siswa SMA di Surabaya Sujud dan Menggonggong. [X/PaltiWest2024]

SuaraJatim.id -
Publik sempat dihebohkan dengan aksi arogan seorang pria yang diduga pengusaha, meminta siswa SMA Gloria 2 Surabaya untuk sujud dan menggonggong.

Aksi tersebut viral di media sosial X, salah satunya dibagikan akun @PaltiWest2024. Terlihat dalam video yang dibagikan pria tersebut bersama sejumlah orang mengamuk, memaksa siswa SMA Gloria 2 Surabaya untuk sujud lalu mengonggong.

Siswa tersebut dituding telah mengejek anak dari pria yang marah-marah di dalam video. "Minta maaf, sujud," ujar pria tersebut seperti dilihat SuaraJatim pada Senin (11/11/2024).

Kemudian terdengar seorang wanita meminta siswa tersebut untuk menuruti permintaan pria yang tampil dengan kemeja putih dan celana hitam.

Baca Juga:10 Rumah di Surabaya Hangus Terbakar Hanya dalam 32 Menit

Pria itu menyuruh sang siswa untuk menggonggong. "Menggonggong!" katanya.
Tampak beberapa orang berusaha menenangkan pria tersebut. Namun pria yang dinarasikan sebagai seorang pengusaha itu tambah emosi.

Belakangan diketahui, pria yang ada didalam video berinisial IV, seorang pengusaha hiburan malam di Kota Surabaya. Dia juga dikenal dekat dengan Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.

IV datang karena emosi anaknya yang sekolah di SMA Cita Hati Surabaya disebutkan diejek oleh siswa SMA Gloria 2 Surabaya.

Insiden kericuhan tersebut terjadi pada 21 Oktober 2024. Saat itu IV alias Ivan mendatangi sekolah SMA Kristen Gloria 2 Surabaya bersama sekelompok orang yang dinarasikan sebagai preman.

Beberapa waktu lalu, orang yang dinarasikan sebagai preman bernama Nouke memberikan klarifikasi.

Baca Juga:Edward Tannur Usai Diperiksa Kejagung, Terungkap Sosok yang Menyiapkan Uang

Dia menegaskan bukan sebagai preman bayaran atau orang suruhan. “Saya datang untuk mencegah perkelahian antar siswa, bukan sebagai preman. Saya juga tidak dibayar oleh siapa pun,” kata Nouke dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com.

Nouke menyebutkan, anak Ivan, EMS merupakan muridnya di tinju. Sehingga dia bertanggung jawab untuk memastikan keselamatannya.

Sementara itu, kuasa hukum SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke mengungkapkan Nouke telah meminta maaf dan tercapai kesepakatan damai. "Kesalahpahaman ini sudah selesai,” kata Sudiman.

Meski begitu, Sudirman memastikan pihak sekolah tetap melanjutkan proses hukum terhadap Ivan.

Sebelumnya, Ivan diadukan kepada pihak berwajib karena kasus tersebut. Laporan tersebut bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA. 

Namun, kasus tersebut akhirnya berujung damai. Berdasarkan keternagan yang didapatkan, tidak ada kekerasan fisik yang dialami siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini