SuaraJatim.id - Hujan deras yang mengguyur Jombang dan Mojokerto beberapa hari terakhir memicu banjir di sejumlah titik.
Di Jombang, banjir terjadi di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben. Sudah tiga hari hingga Senin (9/12/2024) genangan air masih merendam rumah warga.
Ketinggian air yang merendam pemukiman di dusun tersebut bervariasi antara 30 sampai 70 sentimeter.
Perangkat Desa Jombok Kecamatan Kesamben, Zainal mengatakan, sekitar 300 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Air masuk ke rumah-rumah mereka.
Baca Juga:Korban Tenggelam di Afvour Watudakon Jombang Akhirnya Ditemukan
Dia mengatakan, banjir di dusun tersebut disebabkan oleh curah hujan yang cukup lebat pada Jumat (6/12/2024). Akibatnya Afvour Watudakon meluap yang kemudian meluber ke pemukiman warga.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya sumbatan eceng gondok dan kangkung di bibir jembatan. “Mulai Jumat malam hujan deras, Sabtu banjir. Nah, sekarang ini semakin parah. Debit air makin meningkat,” ujar Zainal dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com.
Dinas Sosial (Dinsos) setempat telah turun ke lapangan untuk mendirikan dapur umum di Balai Desa Jombok.
Sementara itu, banjir merendam dua dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto sejak Sabtu (7/12/2024).
Banjir di dusun tersebut tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga sekolah yang membuatnya harus meliburkan kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga:Viral Pengendara Kasih Makan Monyet di Jalur Cangar Panen Hujatan: Dipikir Taman Safari
Salah satu yang terdampak adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Pembina II Sooko. Puluhan siswa di sekolah ini diliburkan lantaran banjir merendam seluruh ruangan kelas, dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa.