“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, menjadi penyumbang utama inflasi bulanan dengan andil 0,40 persen. Bojonegoro mencatat inflasi bulanan tertinggi pada Desember sebesar 0,58 persen. Sedangkan Probolinggo terendah dengan 0,28 persen,” ungkap Zulkipli.
Komoditas seperti cabai merah dan rawit menjadi pemicu utama inflasi bulan Desember, dengan kenaikan masing-masing sebesar 61,33 persen dan 20,01 persen.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menjelaskan, kenaikan harga itu faktor dari Nataru. Permintaan natal dan tahun baru kemarin mengalami peningkatan. Inflasi juga mengalami kenaikan sedikit. “Tetapi masih dalam kewajaran,” ucapnya.
Ia pun sudah berdiskusi dengan dinas perindustrian dan perdagangan Jatim terkait langkah yang akan diambil untuk menurunkan kembali harga komoditas di pasar. Kami juga nanti akan turun langsung ke lapangan untuk melihat harga bahan pokok di pasar,” kata mantan sekretaris daerah provinsi (Sekdaprov) Jatim itu.
Baca Juga:Kronologi Tabrakan Beruntun di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Satu Orang Meninggal
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia