Ngeri! Pengendara Motor Meledak di Jalan Raya Blitar, Terungkap Penyebabnya

Kejadian mengerikan terjadi di Jalan Raya Blitar - Malang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar pada Selasa (25/03/2025).

Baehaqi Almutoif
Rabu, 26 Maret 2025 | 09:09 WIB
Ngeri! Pengendara Motor Meledak di Jalan Raya Blitar, Terungkap Penyebabnya
Ilustrasi ledakan petasank (Freepik)

SuaraJatim.id - Kejadian mengerikan terjadi di Jalan Raya Blitar - Malang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar pada Selasa (25/03/2025). Seorang pengendara tewas setelah motornya meledak.

Diduga, ledakan tersebut dipicu oleh bubuk mesiu dan petasan yang dibawa oleh pengendara sepeda motor tersebut.

Pengendara yang belum diketahui identitasnya tersebut meninggal dunia secara mengenaskan di pinggir jalan. Tubuhnya hancur menjadi beberapa bagian.

Peristiwa itu mengagetkan warga sekitar lokasi kejadian yang sedang bersantai di dalam rumah. Mereka awalnya mengira suara ledakan tersebut sebagai ledakan ban truk atau bus.

Baca Juga:Sejumlah Orang Dikabarkan Terluka Hingga Hilang Kontak dalam Demo Tolak RUU TNI di Kota Malang

Namun, setelah dilihat ternyata sumber suara ledakan berasal dari pengendara motor.

“Saya mendengar suara ledakan keras awalnya saya kira berasal dari ban truk atau bus namun ternyata sudah ada pengendara yang meninggal dengan kondisi mengenaskan,” kata Fajar, warga Pasirharjo Kecamatan Talun Kabupaten Blitar disadur dari BeritaJatim --- Partner Suara.com.

Berdasarkan kesaksian warga yang melihat kejadian, korban awalnya terlibat kecelakaan dengan anak - anak yang sedang naik sepeda angin.

Tak lama setelah itu, dari tubuh pengendara sepeda motor itu keluar asap dan terdengar suara ledakan.

“Ada kecelakaan terus saya lihat di sebelah barat ada anak kecil jatuh dari sepeda terus saya lihat lagi ada juga pengendara sepeda motor yang juga sudah jatuh dan tidak bergerak serta dari bagian tubuhnya menimbulkan asap,” katanya.

Baca Juga:Kronologi Lengkap Detik-Detik 2 Ruangan di Gedung DPRD Kota Malang Terbakar dalam Demo Tolak RUU TNI

Muncul dugaan asap dari tubuh pengendara sepeda motor itu berasal dari bubuk mesiu dan petasan yang dibawanya

Bahan petasan tersebut yang diduga menjadi pemicu ledakan hingga menghancurkan tubuh sang pengendara sepeda motor. Kendati demikian, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Petugas sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.

Identitas korban juga tengah dilakukan penyelidikan oleh polisi. Jenazah korban akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Blitar untuk dilakukan autopsi.

Ledakan Petasan Lukai Sejumlah Orang serta Anak - Anak di Kediri dan Malang

Sebelumnya, ledakan petasan melukai sejumlah orang dan anak - anak di Kediri dan Malang.

Ledakan petasan terjadi di sebuah rumah di Dusun Pujomarto, Desa Ketawang, Kabupaten Kediri pada Minggu (23/3/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan rumah hancur di bagian teras dan penghuninya berinisial A (32) mengalami luka bakar serius.

Ledakan yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB itu mengejutkan warga sekitar lokasi kejadian.

Dugaannya, ledakan terjadi akibat korban terlalu keras saat mengisi dan menekan ujung petasan. Korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Kertosono (RSKK) Pare untuk mendapat perawatan itensif. Sedangkan anak - anak korban selamat dari ledakan. 

Tragedi serupa juga terjadi di Malang, tepatnya di Jalan Piranha Atas Nomor 2, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, pada Kamis (20/3/2025) siang. Lima anak mengalami luka bakar akibat ledakan petasan yang mereka rakit.

Selain melukai kelima anak-anak, kejadian tersebut juga menyebabkan kerusakan pada bagian plafon dan kaca depan salah satu rumah. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ledakan itu diduga karena serbuk pembuat petasan yang ditempatkan di sebuah baskom tersulut korek gas.

Polisi juga mendapati bahwa serbuk bahan pembuatan petasan itu dibeli secara daring. Polresta Malang Kota sedang menyelidiki asal bubuk petasan yang menyebabkan ledakan tersebut dan memburu penjualnya.

Rentetan ledakan petasan ini menjadi pengingat akan bahaya penggunaan bahan peledak secara sembarangan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak membuat, menjual, atau menyalakan petasan, terutama oleh anak-anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini