Selanjutnya gempa magnitudo 5,5 terjadi di laut sekitar 273 km tenggara Pacitan dengan kedalaman 10 km pada 28 Mei 2024. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kabupaten Pacitan, yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, memiliki lanskap yang indah dengan garis pantai yang panjang dan pegunungan karst yang memukau.
Namun, di balik keindahan alamnya, Pacitan menyimpan catatan aktivitas seismik yang perlu menjadi perhatian. Letaknya yang berdekatan dengan zona subduksi Lempeng Indo - Australia yang menghunjam di bawah Lempeng Eurasia menjadikan wilayah ini rentan terhadap gempa bumi.
Jawa Timur, termasuk Pacitan, berada di jalur pertemuan dua lempeng tektonik utama dunia. Pergerakan dan tumbukan lempeng-lempeng ini menghasilkan tekanan dan energi yang sewaktu-waktu dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.
Baca Juga:Insiden di Mapolres Pacitan Bukan Aksi Teror, Polda Jatim Beberkan Kronologinya
Zona subduksi selatan Jawa dikenal sebagai salah satu zona seismik aktif di Indonesia, dan aktivitasnya secara langsung mempengaruhi potensi gempa di wilayah pesisir selatan, termasuk Pacitan.
Selain aktivitas di zona subduksi, keberadaan sesar lokal atau patahan bumi di sekitar wilayah Pacitan juga dapat memicu terjadinya gempa dengan kekuatan yang bervariasi. Beberapa penelitian bahkan mengindikasikan adanya sesar purba yang masih aktif di wilayah ini.