Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak

Mengimbau Panitia Idul Qurban Tidak Menggunakan Plastik Saat Pembagian Hewan Kurban.

Fabiola Febrinastri
Kamis, 05 Juni 2025 | 10:19 WIB
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk lebih memasifkan pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga.

Ajakan ini disampaikan sejalan dengan tema Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 "Ending Plastic Pollution" atau "Hentikan Polusi Plastik", Kamis (5/6).

Masih dalam ajakannya, Gubernur Khofifah menekankan bahwa setiap orang bertanggungjawab atas apa yang dikonsumsi dan apa yang ditinggalkan untuk lingkungan. Sehingga, pengelolaan sampah menjadi kewajiban individu yang turut berimbas pada perubahan iklim.

"Maka dari itu, di momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, mari berkomitmen untuk berpartisipasi dalam memilah sampah sejak dari rumah dan mendukung program-program pengelolaan sampah berbasis komunitas. Karena pengelolaan sampah yang baik dimulai dari diri kita sendiri," tegasnya.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus

Tak hanya bagi masyarakat, di level pemerintah, Gubernur Khofifah menekankan vitalnya kolaborasi dengan stakeholder dan sektor swasta. Sehingga, dapat menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah, seperti daur ulang, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pemanfaatan sampah menjadi energi.

"Selanjutnya kami di Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkewajiban untuk memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah. Dan pengelolaan ini harus berkelanjutan, ramah lingkungan, dan sejalan dengan visi SDGs di tingkat global," jelasnya.

Di Jawa Timur saat ini telah ada inovasi Desa Bersih dan Lestari (Desa Berseri) yang merupakan program Pemprov Jatim melalui Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur dan bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di desa serta kelurahan.

“Inovasi ini merupakan yang pertama kali di Indonesia dan saat ini sudah berjumlah 1.126 desa/ kelurahan berseri, dan dilakukan melalui pendekatan partisipatif, terstruktur, dan berkelanjutan,” kata Gubernur Khofifah.

Program ini dilakukan melalui pendekatan partisipatif, terstruktur, dan berkelanjutan. Dampak program ini salah satunya dengan lahirnya 5.170 Bank Sampah yang merupakan jumlah terbanyak di Indonesia.

Baca Juga:3229 Koperasi Merah Putih Jatim Disahkan, Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Optimis Segera 100%

“Hal ini menandakan tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah,” jelasnya.

Desa Berseri menangani berbagai masalah lingkungan seperti pengelolaan sampah yang tidak terintegrasi, rendahnya kesadaran masyarakat, serta minimnya ruang terbuka hijau. Untuk mengukur progres desa/kelurahan dalam pengelolaan lingkungan, inovasi ini menggunakan sistem klasifikasi empat kategori, yakni Pratama, Madya, Utama, dan Mandiri.
 
Tak sekadar klasifikasi, program ini juga mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memperkuat kapasitas lokal melalui pendampingan, pelatihan, dan pembentukan kelembagaan.

Gubernur Khofifah menambahkan, melalui Desa Berseri, diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari di seluruh Jawa Timur, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

"Selain itu, kita juga punya fasilitas Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik atau PSEL. Yang terkenal itu ada di TPA Benowo di Surabaya. Ini sudah jadi lirikan Pemerintah Pusat dan menjadi percontohan Nasional untuk mengatasi masalah sampah di sejumlah wilayah," ungkapnya.

Adanya Desa Berseri dan PSEL serta berbagai kebijakan lain, lanjut Khofifah, telah terbukti dapat mereduksi volume sampah. Ke depan, diharapakannya akan ada lebih banyak inovasi lain yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Jadi kalau pengelolaan sampah kita baik, lingkungan akan lebih bersih. Kalau lingkungan bersih, kita lebih sehat. Kalau kita sehat, kita akan lebih produktif dan Insya Allah apapun yang jadi tujuan kita bisa kita usahakan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini