Khofifah Dampingi Wapres Gibran Panen Tebu, Jatim Siap Jadi Motor Swasembada Gula Indonesia

Diproyeksikan Meningkat Signifikan, Jatim Bakal Panen Tebu Setara 1.457.900 Ton Gula di Tahun 2025.

Fabiola Febrinastri
Senin, 23 Juni 2025 | 18:47 WIB
Khofifah Dampingi Wapres Gibran Panen Tebu, Jatim Siap Jadi Motor Swasembada Gula Indonesia
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk panen dan tanam tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Senin (23/6). (Dok: Pemprov Jatim)

Luas area panen tebu di tahun 2025 ditarget meningkat menjadi 252.135 hektar, dan jumlah tebu digiling mengalami peningkatan menjadi 18.777.409 ton, dengan rendemen sebesar 7,76%.

“Dengan begitu di tahun 2025 ini produksi gula Jawa Timur diperkirakan akan menembus angka 1.457.900 ton. Meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya,” tegas Khofifah.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2024, pabrik-pabrik di Jatim menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional.

"Angka ini menempatkan Jatim sebagai sentra produksi gula terbesar di Indonesia," tegasnya.

Baca Juga:Wapres Gibran Tinjau Bazar Blitar Djadoel, Gubernur Khofifah Komitmen Berdayakan Koperasi dan UMKM

Untuk memperkuat sektor ini, Pemprov Jatim mendorong berbagai kebijakan strategis. Mulai dari pemberian permodalan dan insentif kepada petani, hingga pengembangan infrastruktur pertanian berbasis teknologi.

Khusus permodalan, Pemprov Jatim melaui Bank Jatim dan Dirut SGN sebelumnya telah melaunching Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Kluster Petani Tebu Jatim dengan suku bunga tetap 6%. Program ini ditujukan untuk memfasilitasi peremajaan kebun (> 25 tahun) dan adopsi varietas unggul yang berpotensi menaikkan rendemen gula per ton tebu dari rata-rata 7% menjadi 8–9%.

"Jatim adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Maka KURsus ini adalah wujud nyata upaya kita untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tebu. Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat," katanya

Tak hanya berhenti pada permodalan, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menekankan pentingnya hilirisasi komoditas tebu. Menurutnya, hilirisasi akan mendukung diversifikasi produk turunan, salah satunya bioetanol.

"Hilirisasi tebu akan mendukung transisi energi dari fosil ke non-fosil. Ini selaras dengan upaya kita menuju green economy dan mendukung target net zero emission. Dengan demikian, peran petani tebu Jatim tak hanya untuk Indonesia, tapi punya efek positif bagi dunia," katanya

Baca Juga:Dukung UNAIR sebagai Rumah Intelektual dan Tingkatkan Employability

Sementara itu Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan, pemerintah menargetkan tercapainya swasembada pangan nasional pada tahun 2026.

"Tolong untuk semua persoalan berkaitan dengan mekanisasi di lapangan segera diatasi. Target tahun depan kita Swasembada pangan," katanya.

"Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mewujudkan kemandirian pangan bangsa," imbuhnya. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak