Namun, Rahwana menyalahgunakan ilmu ini untuk kejahatan sehingga dihukum oleh para dewa. Tubuhnya dipasung oleh dua gunung besar selama ribuan tahun sebagai bentuk penebusan.
Di masa lain, muncul kisah Sudawati, istri dari Mahasura yang dibunuh dengan Ajian Rengkah Gunung. Dalam upaya balas dendam, Sudawati bertapa dan akhirnya mendapatkan Ajian Pancasona setelah bertemu Resi Subari di alam gaib.
Ia berhasil mendapatkannya dengan syarat tidak menyalahgunakan kekuatan tersebut. Sudawati pun berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dengan kekuatan ajian tersebut.
Ajian Pancasona di Zaman Modern
Baca Juga:13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
Walaupun kisahnya penuh dengan nuansa mitologis, ajian ini tetap menarik perhatian banyak orang hingga sekarang. Beberapa kalangan spiritual masih meyakini bahwa ilmu ini bisa dipelajari melalui ritual seperti puasa, meditasi, dan pengambilan benda-benda gaib seperti mustika.
Namun perlu dicatat bahwa hingga hari ini asal muasal ajian Pancasona masih simpang siur dan belum ada bukti ilmiah yang mendukung eksistensinya secara nyata.
Ajian Pancasona dan Rawarontek adalah bagian dari kekayaan budaya spiritual Nusantara. Meskipun kebenarannya masih jadi misteri, tak bisa dipungkiri bahwa cerita-cerita tentangnya telah menjadi bagian penting dari warisan kepercayaan masyarakat.
Apakah Anda percaya atau tidak, kekuatan sejati dari ajian semacam ini mungkin bukan hanya pada tubuh yang kebal, tapi pada kedisiplinan, keyakinan, dan nilai luhur yang mendasarinya.
Kontributor : Dinar Oktarini
Baca Juga:Wapres Gibran Tinjau Bazar Blitar Djadoel, Gubernur Khofifah Komitmen Berdayakan Koperasi dan UMKM