SuaraJatim.id - Di tengah maraknya pemanfaatan tanaman herbal di Indonesia, daun sirih tetap menjadi salah satu yang paling dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu.
Dari berbagai jenisnya, daun sirih hijau dan merah sudah akrab di telinga masyarakat karena khasiat medisnya. Namun, ada satu jenis sirih yang jarang disebut namun menyimpan beragam cerita mistis dan spiritual: sirih hitam atau sirih wulung.
Sirih wulung dikenal sebagai tanaman yang memiliki warna unik, hitam keunguan, menjadikannya bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga dipercaya menyimpan energi mistis.
Dalam kepercayaan sebagian masyarakat, daun sirih hitam bukan hanya tanaman hias biasa, melainkan pelindung dari serangan ilmu hitam dan makhluk halus.
Baca Juga:7 Mitos Daun Kelor: Penolak Bala, Pengusir Makhluk Halus, hingga Pemutus Ilmu Hitam
Sirih dan Dunia Pengobatan Tradisional
Sejak dulu, masyarakat Indonesia telah menggunakan daun sirih untuk pengobatan berbagai penyakit. Kandungan antiseptik alami di dalamnya menjadikan sirih ampuh untuk mengobati masalah mulut, luka, hingga infeksi ringan. Sirih merah bahkan dianggap lebih manjur dibanding sirih hijau untuk keperluan pengobatan.
Namun, sirih hitam berdiri di antara ranah yang berbeda. Bukan hanya digunakan untuk kesehatan fisik, tetapi dipercaya mampu melindungi seseorang dari serangan non-medis, terutama yang berkaitan dengan ilmu hitam.
Antara Ilmu Hitam dan Energi Negatif
Ilmu hitam atau yang sering disebut santet, teluh, atau guna-guna, sudah menjadi bagian dari sejarah kelam spiritual Nusantara.
Baca Juga:5 Mitos Populer Bambu Kuning yang Masih Dipercaya Banyak Orang, Sering Dikaitkan Pagar Gaib
Dulu sebagaimana dikutip dari YouTube Harta Langit Channel, dukun-dukun yang menguasai ilmu ini sangat mudah ditemui dan bahkan membuka praktik secara terang-terangan. Namun kini, keberadaan mereka semakin jarang, meski bukan berarti lenyap.
Serangan ilmu hitam dipercaya dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Karena itu, masyarakat terdahulu mengembangkan berbagai cara untuk menolaknya baik dengan amalan spiritual maupun dengan menggunakan benda-benda yang dianggap memiliki energi pelindung, seperti sirih hitam.
Dalam mitologi spiritual, warna hitam keunguan dari sirih wulung dianggap sebagai simbol aura tertinggi. Warna ini diyakini mampu menyerap dan menetralisir energi negatif.
Bahkan, tak sedikit yang percaya bahwa energi dari daun ini bisa mengempeskan (memukul balik) kekuatan jahat yang datang mendekat.
Sirih Wulung sebagai Penangkal Ilmu Hitam
Tidak semua orang mampu atau mau mempelajari ilmu anti teluh atau amalan-amalan khusus untuk menangkal serangan ghaib. Karena itulah, solusi yang lebih praktis banyak dicari, salah satunya dengan menanam tanaman pelindung seperti sirih hitam.
Tanaman ini tidak memerlukan ritual khusus untuk digunakan sebagai penangkal. Cukup dengan menanamnya di pekarangan rumah, sirih hitam dipercaya mampu memancarkan energi pelindung yang bisa menangkis serangan dari ilmu hitam seperti santet, teluh, atau kiriman makhluk gaib.
Sebagian orang bahkan menyarankan untuk menempatkan beberapa helai daun sirih hitam di dalam rumah, terutama di sudut-sudut yang dianggap rawan dimasuki energi negatif. Baunya yang khas dan auranya yang kuat dipercaya bisa menciptakan medan proteksi alami.
Tradisi Lama yang Masih Bertahan
Meski zaman sudah berubah dan masyarakat semakin modern, kepercayaan terhadap kekuatan ghaib dari tanaman seperti sirih wulung belum sepenuhnya hilang.
Beberapa orang masih merawat tanaman ini dengan keyakinan bahwa alam memiliki cara tersendiri untuk menjaga keseimbangan energi antara yang tampak dan yang tak tampak.
Di beberapa daerah, bahkan masih ada praktik-praktik tertentu yang melibatkan sirih hitam dalam ritual tolak bala atau penyembuhan spiritual. Meskipun tidak semua bisa diterima secara ilmiah, keberadaan mitos ini menjadi bagian dari kekayaan budaya dan spiritualitas lokal yang tetap lestari.
Simbol Proteksi dan Keseimbangan
Lebih dari sekadar mitos, sirih hitam menjadi simbol bahwa manusia selalu mencari cara untuk melindungi diri dari sesuatu yang tidak kasat mata. Keyakinan ini, entah berdasar pengalaman nyata atau tradisi turun-temurun, mencerminkan kecerdikan dan insting bertahan hidup masyarakat Nusantara.
Apakah sirih hitam benar-benar memiliki energi pelindung atau hanya kepercayaan semata, tentu tergantung pada sudut pandang masing-masing.
Namun satu hal yang pasti, tanaman ini telah menjadi bagian dari narasi besar tentang bagaimana manusia, alam, dan dunia tak kasat mata saling terkait.
Dalam dunia modern yang serba rasional, masih ada ruang untuk warisan kepercayaan seperti sirih wulung. Tanpa harus meyakininya secara penuh, kita bisa menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai warisan budaya, simbol perlindungan, sekaligus pengingat bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa dijelaskan hanya dengan logika.
Kontributor : Dinar Oktarini