- Membaca Surat Yasin berulang kali menjadi tren ikhtiar spiritual anak muda urban untuk mencari jodoh.
- Praktik ini didasari keyakinan fadhilah Yasin untuk mempermudah urusan sulit, termasuk asmara.
- Pandangan ulama terbagi, antara membolehkan sebagai bentuk tawassul dan mengingatkan kehati-hatian.
SuaraJatim.id - Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota besar dan kompleksitas hubungan modern, sebuah tren ikhtiar spiritual kembali mengemuka di kalangan anak muda Muslim Indonesia.
Praktik membaca Surat Yasin, yang sering kali diulang sebanyak tiga, tujuh, hingga 41 kali, dipercaya oleh sebagian kalangan sebagai salah satu 'jalan tol' untuk mempercepat datangnya jodoh.
Fenomena ini bukan sekadar ritual, melainkan cerminan perpaduan antara harapan, tradisi, dan pencarian ketenangan batin dalam urusan asmara.
Amalan ini, yang kerap diwariskan secara turun-temurun atau didapat dari anjuran pemuka agama, menjadi pilihan bagi mereka yang merasa usaha lahiriah mencari pasangan perlu diimbangi dengan "ketukan" di pintu langit.
Baca Juga:Doa Memilih Capres Cawapres yang Baik Pada Pilpres 2024, Amalkan di Malam Jumat
Surat Yasin, yang dikenal sebagai jantungnya Al-Qur'an, diyakini memiliki fadhilah atau keutamaan untuk memudahkan segala urusan sulit, termasuk perkara menemukan pasangan hidup.
Praktik ini pun beragam. Ada yang melakukannya setiap malam Jumat, mengamalkannya selama 7 hari berturut-turut, atau pada momen-momen istimewa seperti malam Nisfu Sya'ban.
Biasanya, setiap pengulangan bacaan Yasin diiringi dengan niat dan doa spesifik. Niat pertama untuk memohon umur panjang dalam ketaatan, kedua untuk rezeki halal, dan ketiga dikhususkan untuk hajat utama, seperti didekatkan dengan jodoh yang baik.
"Kalau sekiranya berat, amalan Surat Yasin dibaca sebanyak 41 kali dalam tiga hari. Namun, jika dirasa masih berat dengan jumlah itu, bisa juga dikurangi menjadi 21 kali atau 7 kali.
Bahkan, jika masih dianggap berat Anda bisa meminta bantuan keluarga atau tetangga untuk bersama membaca Surat Yasin," saran KH Abdul Ghofur, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.
Baca Juga:Awal Tahun, Perbanyak Baca Surah Yasin di Malam Jumat: Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
Perspektif Ulama dan Dalil yang Ada
Secara teologis, praktik mengkhususkan bacaan surat tertentu untuk hajat spesifik menuai beragam pandangan. Sebagian ulama menyebut, selama tidak meyakini bahwa amalan tersebut disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut, maka hal itu tidak menjadi masalah.
Ini dipandang sebagai bentuk tawassul atau mengambil wasilah (perantara) dengan amal saleh berupa bacaan Al-Qur'an untuk mendekatkan diri dan memohon kepada Allah.
Dasar yang sering digunakan adalah hadis riwayat Abu Daud yang menyebutkan, "Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr).
Meski demikian, para ulama hadis memiliki catatan mengenai kekuatan sanad hadis ini.
Di sisi lain, ada pandangan yang lebih berhati-hati, mengingatkan agar tidak terjatuh pada praktik bid'ah (inovasi dalam ibadah) dengan meyakini secara mutlak bahwa cara dan hitungan tertentu adalah satu-satunya jalan.
Kendati begitu, keutamaan Surat Yasin sebagai jantung Al-Qur'an dan bacaan yang mendatangkan ampunan serta kemudahan tidak diragukan.
Sebagian ulama menyatakan, "Di antara keistimewaan surat ini (surat Yasin), sesungguhnya tidaklah surat Yasin dibacakan pada suatu perkara sulit, melainkan Allah Swt memudahkannya".
Fenomena ini menunjukkan bagaimana kaum urban, yang lekat dengan gaya hidup modern dan logis, tetap merawat sisi spiritualitasnya.
Bagi mereka, membaca Surat Yasin untuk jodoh bukan sekadar meminta, tetapi juga proses menenangkan hati, memasrahkan hasil akhir kepada Sang Pencipta, dan meyakini bahwa setiap ikhtiar, baik secara lahir maupun batin, akan diperhitungkan.