Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak

Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi atensi khusus Presiden Prabowo Subianto

Muhammad Yunus
Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:53 WIB
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
Presiden Prabowo di Teluk Jakarta, Kamis (2/10/2025). [Suara.com/Biro Pers Sekretariat Presiden]
Baca 10 detik
  • Pantau evakuasi para korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan musala
  • Presiden Prabowo juga memerintahkan evaluasi seluruh bangunan pesantren di Indonesia
  • 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) menjalankan evakuasi korban

SuaraJatim.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI menyampaikan insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, telah menjadi atensi khusus Presiden Prabowo Subianto.

Pras, sapaan akrab Prasetyo, mengatakan Presiden Prabowo telah memberikan instruksi secara langsung kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur kemudian jajaran menteri terkait.

Untuk penanggulangan insiden tersebut, termasuk evakuasi para korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan musala.

"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," kata Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas acara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu 5 Oktober 2025.

Baca Juga:DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!

Pras kemudian menyampaikan Presiden Prabowo juga memerintahkan evaluasi seluruh bangunan pesantren, terutama dari segi keamanan dan keselamatannya.

"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," sambung Prasetyo Hadi.

Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) pekan lalu menyebabkan ratusan santri yang melaksanakan shalat berjamaah meninggal dunia, dan beberapa korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing bangunan.

Sebanyak 100 lebih santri diperkirakan salat jamaah di lantai dasar musala saat bangunan musala di lantai empat runtuh hingga lantai dasar.

Insiden itu berlangsung di tengah renovasi bangunan musala di lantai tiga.

Baca Juga:Kisah Ibnu, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dikira Hilang Ternyata Selamat

Sebanyak 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung menjalankan evakuasi korban.

Tetapi proses itu tidak mudah mengingat puing-puing berukuran besar yang rentan ambruk dan dapat menimpa korban-korban selamat yang masih terjebak.

Informasi terbaru pada hari ini, Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan menyatakan hingga Minggu 5 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia mencapai 36 orang.

Budi memperkirakan masih ada 27 santri yang terjebak di bawah puing-puing bangunan musala.

Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mencatat jumlah korban selamat per Sabtu (4/10) bertambah menjadi 104 orang setelah satu santri yang sebelumnya hilang, dilaporkan dalam kondisi selamat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini