Khofifah Pantau Dampak Awan Panas Gunung Semeru: Statusnya Masih Awas!

Khofifah Indar Parawansa, turun meninjau penanganan dampak Awan Panas Gunung Semeru usai awan panas guguran menerjang kawasan sekitar Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.

Riki Chandra
Kamis, 20 November 2025 | 17:04 WIB
Khofifah Pantau Dampak Awan Panas Gunung Semeru: Statusnya Masih Awas!
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Lumajang Indah Amperawati meninjau dampak awan panas guguran Gunung Semeru di Lumajang, Kamis (20/11/2025). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Khofifah turun langsung pimpin penanganan dampak Awan Panas Gunung Semeru.

  • Ratusan pengungsi Gunung Semeru masih bertahan di dua kecamatan terdampak.

  • Layanan kesehatan diperkuat akibat risiko gangguan pernapasan warga.

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, turun meninjau penanganan dampak Awan Panas Gunung Semeru usai awan panas guguran menerjang kawasan sekitar Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Kamis (20/11/2025).

Dalam kunjungannya, Khofifah menyisir sejumlah titik terdampak awan panas Semeru, mulai lokasi pengungsian di SDN 4 Supiturang, dapur umum Desa Sumbersari, hingga Jembatan Gladak Perak yang menjadi salah satu akses vital warga. Kehadirannya disebut untuk memastikan proses penanganan berjalan optimal.

“Memang erupsi sudah berakhir tapi statusnya masih Awas, sehingga kami tetap melakukan kesiapsiagaan penanganan bencana dan memastikan warga semua dalam kondisi aman,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa meski getaran banjir dan erupsi sudah tidak terekam, status Awas Gunung Semeru tetap diberlakukan.

Dua kecamatan menjadi pusat titik pengungsian ketika APG Semeru terjadi, yakni Pronojiwo dan Candipuro. Warga Pronojiwo sempat dievakuasi ke Balai Desa Oro-Oro Ombo, SDN 04 Supiturang, serta beberapa masjid.

Sementara itu, di Kecamatan Candipuro, warga mengungsi ke Balai Desa Penanggal, SDN 02 Sumberurip, kantor kecamatan, dan rumah Kepala Desa Sumbermujur.

Data BPBD Jawa Timur per Kamis pukul 05.40 WIB mencatat sekitar 346 jiwa mengungsi dari dua kecamatan tersebut. Beberapa di antaranya sudah pulang, namun sebagian masih bertahan karena kondisi rumah atau faktor keamanan.

Khofifah mengatakan bahwa penguatan layanan kesehatan menjadi fokus utama dalam penanganan dampak APG Semeru.

Pemeriksaan kesehatan digencarkan, terutama untuk warga yang mengalami tekanan darah naik hingga gangguan pernapasan seperti ISPA. Posko kesehatan dinilai cukup aktif dengan ruang khusus untuk anak-anak, lansia, dan keluarga.

Di sela peninjauan, Khofifah juga berbincang dengan warga mengenai kebutuhan mendesak dan membagikan mainan kepada anak-anak. Ia bahkan ikut memasak makanan siap saji yang menjadi bagian dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana erupsi Semeru selama tujuh hari melalui keputusan resmi pemerintah daerah. Kebijakan ini ditegaskan untuk mempercepat proses penanganan dan pemulihan wilayah terdampak APG Semeru. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini