- Kelebihan kafein memicu gangguan tidur hingga jantung berdebar.
- Lima tanda tubuh bereaksi negatif akibat konsumsi kafein berlebih.
- Pengurangan bertahap bantu cegah gejala withdrawal dan stres tubuh.
SuaraJatim.id - Konsumsi kelebihan kafein kerap tidak disadari banyak orang, terutama bagi mereka yang mengandalkan kopi atau minuman berenergi untuk meningkatkan fokus dan stamina.
Meski membantu meningkatkan kewaspadaan, konsumsi berlebihan justru dapat menimbulkan stres pada tubuh dan pikiran.
Dalam laporan Hindustan Times, Ahli Gizi dari Motherhood Hospital Gurugram, Dr. Nisha, menjelaskan bahwa kafein dapat menumpuk dengan cepat dalam tubuh dan berdampak pada kondisi fisik maupun psikologis.
Hal ini membuat pemahaman tentang kelebihan kafein penting agar masyarakat lebih peka terhadap tanda-tanda awal yang muncul.
“Bahkan sedikit lebih banyak dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan mengganggu tidur, pencernaan, dan suasana hati. Mendengarkan tanda peringatan awal tubuh menjadi langkah pertama menuju tingkat energi yang lebih sehat dan seimbang,” kata Nisha, Selasa (25/11/2025).
Menurut Dokter Nisha, tanda paling awal dari kelebihan kafein dapat terlihat dari gangguan tidur atau tubuh yang gemetar. Berikut lima tanda tubuh yang mengalami akumulasi kafein berlebih:
1. Merasa bergetar, gelisah, atau sangat gugup tanpa alasan
Kafein dapat memblokir adenosin dan merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan. Kondisi ini memicu pelepasan adrenalin yang membuat tubuh terasa gelisah, gugup, hingga memengaruhi fokus. Jika terus terjadi, hal ini dapat memperburuk gangguan kecemasan dan meningkatkan tingkat stres harian.
2. Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak
Dengan waktu paruh sekitar 5–6 jam, kafein dapat mengganggu siklus tidur nyenyak apabila dikonsumsi terlalu sore. Dampaknya terlihat pada kualitas tidur yang menurun, tubuh sering terbangun, hingga bangun dalam kondisi tidak segar. Gangguan ini berkaitan dengan proses pemulihan tubuh, imunitas, serta kestabilan suasana hati.
3. Jantung berdebar atau berdetak tidak beraturan saat beristirahat
Kelebihan kafein dapat meningkatkan adrenalin yang memicu detak jantung lebih cepat. Laporan Journal of Psychopharmacology menunjukkan bahwa stres kardiovaskular dan palpitasi yang terjadi terus-menerus perlu dievaluasi oleh tenaga medis karena dapat mengarah pada kondisi yang lebih serius.
4. Gangguan pencernaan seperti kram perut atau sering buang air
Kafein memiliki sifat diuretik, laksatif, dan meningkatkan asam lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi lambung, refluks asam, hingga membuat seseorang lebih sering ke kamar mandi. Jika dibiarkan, gejala ini bisa memicu dehidrasi dan malabsorpsi nutrisi.
5. Sakit kepala harian atau rasa nyeri saat tidak mengonsumsi kafein