Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Minggu, 17 Maret 2019 | 19:07 WIB
Warga Ponorogo mendadak pindah ke Malang karena isu akan kiamat di daerahnya. (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Polda Jawa Timur menelusuri pelaku pembuat hoaks kiamat sudah dekat, yang membuat puluhan warga Ponorogo menjual rumah dan hartanya beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat peringatan Millennial Road Safety Festival (MRSF) 2019 di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019), mengatakan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah hoaks, salah satunya isu kiamat sudah dekat.

"Informasi terkait hari kiamat ini disebarkan secara sistematis dan membuat percaya beberapa kepala rumah tangga. Ada yang kemudian menjual harta dan rumahnya untuk mengikuti ini," kata Barung seperti diberitakan Antara.

Padahal, kata Barung, setelah ditelusuri, pondok pesantren yang ada di Malang tak pernah menyampaikan adanya kiamat yang sudah dekat.

Baca Juga: Di Istana Kadriah, Prabowo Dapat Gelar Datuk Sri Setia Negara

"Kami sedang mendalami mereka yang (membuat hoaks). Namanya sudah kami tahu, alamatnya tahu meskipun rumahnya sudah dijual," katanya.

Polisi juga telah memeriksa beberapa orang perihal dari mana informasi kiamat itu mereka dapatkan.

Dalam penanganan kasus ini, pihak kepolisian menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, para kiai dan organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU).

"Pada tanggal 4 Maret 2019, kami langsung ke pesantren itu dan tidak didapatkan pesantren menyampaikan hal itu. Maka kami telusuri info awal dari mana, yang menyebarkan di Ponorogo itu," katanya.

Sebelumnya, isu kiamat yang menghebohkan warga Jawa Timur membuat Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kasembon Kabupaten Malang, Gus Muhammad Romli angkat bicara.

Baca Juga: Pembalakan Liar Gunung Cykloop Diduga Jadi Penyebab Banjir Bandang Sentani

Ia membantah mengeluarkan fatwa kiamat yang meresahkan warga. Lebih lanjut, ia menjelaskan hanya melakukan pengajian.

Load More