SuaraJatim.id - Kisah kakek miskin bernama Muhra, warga Desa Jambearum Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, mendapat perhatian orang misterius.
Sebab, setelah kisah kakek berusia 74 tahun tersebut viral di media sosial, ada lelaki misterius yang mendadak mengantarkan uang untuk membangun rumah Muhra guna menggantikan gubuk miring hampir ambruk.
Informasi itu disampaikan Ahmad Fauzi (43) anak kandungnya. Menurutnya, Selasa (25/3), ada seorang pengendara sepeda motor trail tiba-tiba datang dan memberinya uang untuk dibangunkan rumah orang tuanya.
"Ada seorang laki-laki agak gemuk datang. Tiba-tiba dia memberi uang suruh saya beli semen dan bambu. Kemudian, suruh betulkan rumah bapak hari ini," ujar Fauzi menjelaskan seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id—jaringan Suara.com, Kamis (28/3/2019).
Ia menuturkan, sempat menanyakan identitas penyumbang itu. Namun, diakuinya sang penyumbang menolak tidak mau menyebutkan namanya.
"Dia berpesan kalau ada yang bertanya bilang dari hamba Allah. Saya memang tidak kenal. Katanya, dia dapat informasi baca dari media di group IWJ," sebutnya.
Dirinya menyadari, apa yang dialami orang tuanya itu adalah memang bagian dan cobaan hidup.
"Miskin dan kaya itu bagian memang mas. Terimakasih pada yang menyumbang dan menyampaikan keadaan saya, semoga mendapatkan balasan dari Allah, Amin," pungkas Fauzi.
Sementara salah seorang aktivis pemerhati kebijakan Publik Zainullah mengatakan, bahwa kemiskinan menurut undang-undang adalah tanggungjawab negara.
Baca Juga: Kepincut Dunia Politik, Dokter Pribadi Megawati Maju Jadi Caleg di Banten
"Seperti yang tertera dalam pasal 34 ayat 1 sudah jelas, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara," sebutnya.
Samsul juga melanjutkan, selain ayat 1, dalam ayat 2 dan 3 juga sudah cukup jelas.
"Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan," lanjutnya.
"Ayat 3 juga sama, negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak," sambungnya.
Dirinya berharap, apa yang terjadi pada Muhra adalah cermin bagi semua pihak, agar lebih berbenah lagi.
"Kemiskinan adalah tanggungjawab bersama. Tetapi, kehadiran negara terhadap kemiskinan mutlak. Karena itu memang amanah Undang-undang," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Hari Santri 2025, Pesan Tegas Gus Yahya: Jihad Santri Bukan Angkat Senjata, Tapi Perangi Hoaks!
-
Jejak Jihad: Sejarah Hari Santri dan Peran Kunci di Balik Pertempuran 10 November
-
Klaim Sekarang! 5 Link Resmi ShopeePay Sebar Saldo untuk Pengguna Aktif Hari Ini
-
BRI Siapkan Rp55 Triliun untuk KPR Subsidi, Cek Syarat Pengajuannya di Sini!
-
Dana TKD Dipotong, DPRD Jatim Beberkan Dampaknya