SuaraJatim.id - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Malang, Jawa Timur menyerukan pemenuhan hak-hak bagi pekerja Freeport Indonesia yang di-PHK.
Ratusan massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu dan Aliansi Rakyat Malang Bersatu (ARMB) itu berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang, Rabu (1/5/2019).
Perwakilan ARMB, Agung Ferry Widiatmoko menjelaskan, banyak hak - hak buruh yang belum diberikan akibat PHK secara ilegal. Berdasarkan catatannya, ada 8.300 buruh atau pekerja Freeport Indonesia di berhentikan bersamaan, 2017 silam. Sejumlah 68 pekerja di antaranya warga Malang. Mereka telah bekerja sejak 2008.
"Mereka tidak menerima hak apapun setelah PHK. Kami sekarang menyerukan kembalikan hak - hak buruh yang telah di-PHK. Kami melawan kapitalisme," kata Agung ditemui di sela-sela aksi.
Baca Juga: Ratusan Buruh di Bekasi Rela Antre Demi SIM Gratis Saat May Day 2019
Sementara itu, Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu dalam keterangan tertulisnya menyatakan, bahwa Freeport Indonesia telah lama menjadi malapetaka. Kehadiran Freeport di Tanah Papua tidak bisa dipisahkan dengan kehadiran pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungannya.
Merespon itu, Aliansi Mahasiswa Malang Bersatu memperingati Hari Buruh International dengan melakukan aksi mimbar bebas dengan tujuan mempropaganda dan menyuarakan kepada masyarakat luas tentang ketimpangan tersebut.
Beberapa poin tuntutan yang diserukan masa aksi diantaranya, tolak politik upah murah, hapus sistem kerja kontrak, pekerja alih daya, magang, dan PHK sepihak. Percepat pengkajian PP 78 Tahun 2015.
Berikan hak normatif buruh perempuan. Tolak pemberangusan serikat dan berikan jaminan perlindungan hukum kepada aktivis serikat buruh, wujudkan kebebasan berserikat, berkumpul, berorganisasi, dan kebebasan berekspresi, menyatakan pendapat bagi rakyat.
Kemudian, mendesak pemberian sanksi tegas kepada perusahaan yang tidak membayar BPJS. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, serta bervisi kerakyatan. Dan Nasionalisasi aset asing di bawah kontrol rakyat.
Baca Juga: May Day 2019, AJI Gelar Aksi Tuntut Upah Layak untuk Jurnalis
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi