SuaraJatim.id - Warga desa Tambak Beras kecamatan Cerme, kabupaten Gresik, Jawa Timur, harus menjalani bulan Ramadan tahun 1440 H dengan suasana yang memprihatinkan akibat banjir luapan Kali Lamong yang sudah lima hari merendam desa mereka.
Bagi warga yang masih bertahan tinggal di rumahnya yang terendam lebih dari satu meter, untuk bisa menjalani ibadah puasa pertama terpaksa harus menunggu bantuan makan sahur dari dapur umum yang ada di desa Morowudi.
Ada juga yang menunggu pasokan makanan dari sanak saudara atau keluarga yang mengungsi ke desa tetangga bahkan ada yang memasak sendiri dengan makanan yang ada di rumah.
Seperti yang dikatakan Wawan Wahyudi (25), malam ini dirinya harus berjalan sepanjang enam ratus meter, Minggu (5/5/2019) keluar desa menerjang banjir untuk membeli bekal makanan santap sahur bersama orang tuanya.
Baca Juga: Puasa Hari Pertama, Jawa Timur Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir
"Iya mas, saya baru datang dari membeli makanan untuk sahur hari pertama puasa bersama orang tua. Tidak apa-apa meski harus berjalan jauh di tengah banjir," kata Wawan.
Lain halnya dengan Dibyo (55), untuk persiapan makan sahur, keluarganya akan menunggu bantuan dari dapur umum jika nanti datang membagikan makanan. Tapi, jika tidak ada bantuan makanan, keluarganya akan memasak mie bungkus yang sudah disiapkan dirumah.
"Kita sekeluarga sahur nanti menunggu bantuan dari dapur umum. tapi jika tidak relawan yang datang, kita akan memasak mie instan atau makan seadanya asal bisa sahur untuk puasa," terang Dibyo.
Lebih lanjut, Dibyo berharap setelah banjir surut, tanggul yang ada di sisi timur desanya segera diperbaiki oleh pemerintah dan dinas yang terkait agar tidak terjadi lagi banjir.
"Banjir tahun ini sangat parah, tidak seperti lima tahun lalu. Saya berharap pemerintah bisa memperbaiki tanggul yang jebol lebih kuat lagi. Itu harapan saya," jelasnya.
Baca Juga: Ketika Banjir Tak Surutkan Langkah Warga Tambak Beras Jalani Salat Tarawih
Beda dengan Rama (26), keluarganya semua mengungsi ke rumah orang tua istrinya yang ada di desa Cerme yang tidak tergenang luapan air Kali Lamong. Hanya saja, selama banjir sesekali dirinya melihat ke rumah untuk memastikan barang-barang semua dalam kondisi aman.
Berita Terkait
-
Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Pasokan BBM dan LPG di Ramadan-Idulfitri 2025
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Hukum Qadha Puasa Ramadan di Hari Jumat, Boleh atau Tidak?
-
Puasa Sunah Syawal dan Ganti Puasa Ramadan, Mana yang Harus Didahulukan?
-
Cemburu Buta! Pria di Blitar Bacok Mantan Istri dan Ibu Mertua!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar
-
Dari Desa untuk Warga, THR dan Jaminan Sosial Wujud Kepedulian Desa Wunut
-
Wanita Probolinggo Ditemukan Tewas Misterius di Pinggir Jalan