SuaraJatim.id - Perempuan berusia 50 tahun berinisial YN di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ternyata sudah seringkali berusaha mengakhiri hidupnya.
YN dan anak bungsunya YB (8) meninggal secara tidak wajar. Mereka berdua meninggal karena bunuh diri, meminum racun ikan.
Diceritakan salah satu saudaranya, YN sudah beberapa kali berniat bunuh diri karena kondisi ekonomi rumah tangganya. Namun, niat itu selalu gagal karena selalu dinasehati saudaranya.
"Sebenarnya almarhumah sering ingin bunuh diri karena masalah ekonomi. Tetapi selalu saya nasehati. Kasihan anak-anaknya," ujar saudara YN yang meminta tidak menuliskan namanya pada Suara.com, Kamis (9/5/2019).
Sampai pada akhirnya, Senin (6/5) malam, niat YN tak terbendung. Dia meminum racun ikan (potasium) yang dicampur kopi.
Dia tidak sendirian mengakhiri hidupnya. YN mengajak anak bungsunya, YB yang masih berusia 8 tahun.
"Nah pada saat itu tidak ada yang curiga karena tingkah laku dia seperti biasanya. Anaknya juga sore hari bermain dan membantu orangtua seperti biasa," katanya.
Namun, tambah saudaranya, YN memang sudah pernah berniat. Jika dirinya bunuh diri, anaknya yang kecil juga harus ikut mati.
"Pernah YN berucap. Kalau dia bunuh diri YB harus ikut," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Diterima Dirazia, 2 Siswa SMP Serang Mapolda Riau Pakai Petasan
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu di Kabupaten Pasuruan ditemukan meninggal dunia karena meminum racun di dalam rumahnya. Tak sendirian, ia ditemukan tewas bersama anaknya yang masih berusia 8 tahun.
Kedua korban bernama YN (50), dan anaknya YB (8). Peristiwa itu terjadi di dalam rumah mereka, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (6/5) malam.
Diduga, keduanya bunuh diri karena tak memunya uang menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Sebab, di lokasi kejadian, juga terdapat surat wasiat permintaan maaf kepada suami dan keluarganya.
"Kedua korban tergeletak karena minum racun. Kali pertama ditemukan oleh suami korban Lt,” kata Kanit Reskrim Polsek Purwosari Aiptu Hariyanto, Rabu (8/5).
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Berita Terkait
-
Ibu dan Anak Bunuh Diri karena Ekonomi, Yusuf Masih Terbayang Wajah Adiknya
-
Ibu dan Anak Bunuh Diri, Diduga karena Tak Punya Uang buat Lebaran
-
Kerap Dinyinyir Ibu Mertua, Sang Menantu Pilih Bunuh Diri Bersama 2 Anaknya
-
Nilai Ujian Banyak yang Salah Dimasukkan, 25 Pelajar India Bunuh Diri
-
Jalur Kereta Pasuruan Terputus karena Banjir, 5 Perjalanan Kereta Berhenti
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink