SuaraJatim.id - Rumah petak bercat hijau di tepi sawah terlihat sepi dan sunyi. Tak terlihat aktivitas di dalam rumah, yang terdengar hanya suara traktor pembajak sawah.
Maklum, pemilik rumah tersebut sedang berduka. Istri dan anaknya baru saja meninggal.
Pada bagian depan rumah, terlihat tikar kain warna-warni tertata tapih di teras dan ruang tamu. Almari kayu sengaja digeser dari tempatnya untuk memperluas ruangan bagi para tamu yang akan mengikuti tahlilan.
Achmad Ali, jurnalis Suara.com, bertamu dan ditemui seorang laki-laki berpawakan sedikit gemuk di rumah itu. Dia adalah Muhammad Yusuf (32) yang tak lain anak sulung korban.
Muhammad Yusuf bercerita, dalam kehidupan keluarganya tidak pernah melihat kedua orangtuanya bertengkar.
Dia tak menyangka sang ibu, YN (50), juga adiknya YB (8) meninggal secara tidak wajar. Mereka berdua meninggal karena bunuh diri, meminum racun ikan.
"Sampai saya sebesar ini, tidak pernah melihat orangtua bertengkar. Keluarga saya adem ayem (damai)," kata Yusuf, Kamis (9/5/2019).
Di mata Yusuf, kedua orangtuanya adalah tipikal orang yang sabar dan penyayang. Diakuinya, setiap rumah tangga selalu memiliki masalah perekonomian yang menjadi problem keseharian.
"Kalau masalah ekonomi memang iya. Tapi itu kan wajar, karena semua orang pasti mengalami problem itu," terangnya.
Baca Juga: Ibu dan Anak Bunuh Diri, Diduga karena Tak Punya Uang buat Lebaran
Yang membuat Yusuf sedih dan kecewa terhadap almarhum ibunya, kenapa sang adik yang masih kecil harus jadi korban.
"Yang saya sesali kenapa adik juga harus ikut (bunuh diri). Saya sedih melihat kondisi adik. Masa depannya masih panjang," ungkap Yusuf, matanya berkaca-kaca.
Sehari-hari, YB dikenal sangat rajin dan pandai. Bahkan, setiap hari, YB selalu membantu Yusuf untuk belanja kebutuhan warung yang terletak di teras rumahnya.
"Adik saya orangnya rajin dan pandai. Dia suka membantu saya belanja kebutuhan warung. Saya setiap hari mengajar les privat di rumah sambil berdagang. Adik saya selalu membantu. Itu yang membuat saya selalu ingat sampai sekarang," kenang Yusuf.
Kekinian, Yusuf hanya bisa mendoakan, semoga almarhumah ibu dan almarhum adiknya tenang. "Semoga tenang dan diberikan tempat yang indah disisi-Nya," tutur Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu di Kabupaten Pasuruan ditemukan meninggal dunia karena meminum racun di dalam rumahnya. Tak sendirian, ia ditemukan tewas bersama anaknya yang masih berusia 8 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink
-
Nasib Jamaah Haji Asal Malang Hilang di Mekkah Belum Diketahui, Petugas Tes DNA Keluarga