SuaraJatim.id - Kematian Soeprayitno dengan tubuh penuh luka di kawasan Tanah Merah, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (10/5/2019) malam mengundang banyak kecurigaan. Terlebih bagi sang istri dari pria 60 tahun itu yang belakangan diketahui sebagai jurnalis dari Suara Gegana Indonesia.
Ditemui Suara.com di Polsek Kenjeran, Surabaya, istri Soeprayitno, Djumaliha mengatakan, terakhir kali ia bertemu sang suami yakni saat pamit keluar rumah untuk berbagi takjil.
"Bapak (Soeprayitno) saat itu pergi, sambil bawa takjil mau bagi-bagi katanya. Tapi kok lama enggak pulang-pulang," kata Djumaliha, Jumat malam.
Djumaliha pertama kali mendengar kabar kematian suaminya dari tetangganya yang mengabarkan bahwa Soprayitno meninggal dibacok orang.
"Saya sempat enggak percaya awalnya," kata Djumaliha.
Masalah Duit Caleg
Meski belum diketahui secara pasti akan motif atau penyebab tewasnya Soeprayitno. Djumaliha mengungkapkan bawah suaminya sempat bermasalah saat pelaksanaan Pemilu 2019.
Saat itu, kata dia, Soeprayitno sempat bermasalah dengan salah satu calon legislatif atau caleg.
"Waktu ramai-ramai pemilu, bapak sempat punya masalah soal caleg, ngumpulin KTP dengan orang-orang terus diberi Rp 50 ribu per KTP. Karena belum dikasih sama caleg-nya, jadi saya yang lunasi ke orang-orang. Sampai Rp 2 juta, tapi sudah selesai," ungkap Djumaliha.
Baca Juga: Jurnalis Tewas Dibacok di Surabaya: Pamit Bagi Takjil, Pulang Tinggal Nama
Namun Djumaliha tak mengetahui secara pasti siapa nama dan sosok caleg yang bermasalah dengan Soeprayitno.
"Enggak tau siapa pastinya, saya akhirnya yang bayar ke orang-orang yang pernah dijanjikan sama bapak," katanya.
Polisi Buru Pelaku
Sementara itu, jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tengah mengumpulkan keterangan para saksi. Hal itu untuk memastikan siapa sebenarnya pelaku pembacokan terhadap Soeprayitno.
Kapolres Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, saat ditemui di Polsek Kenjeran mengatakan, anggotanya masih mengumpulkan data dan info perihal kasus pembacokan ini.
"Polres Pelabuhan Tanjung Perak, bergabung dengan Polsek Kenjeran, pada pukul sekitar 20.30 WIB tadi mendatangi TKP, laporan dari masyarakat ada yang meninggal di Tanah Merah, nah setelah kami olah TKP tentunya memang TKP dalam kondisi rekan-rekan sudah tahu semua, banyak darah ada seorang lelaki, berumur 53 tahun, yang tergeletak di atas kayak bale-bale, setelah kita mengumpulkan saksi-saksi," ujar Antonius, Sabtu (11/5/2019) dini hari.
Berita Terkait
-
Jurnalis Tewas Dibacok di Surabaya: Pamit Bagi Takjil, Pulang Tinggal Nama
-
Buka Puasa di Eks Lokalisasi Dupak, Risma Tawarkan Beasiswa Khusus
-
Berkeliaran Waktu Sahur, Geng Motor Tebas Leher Pemuda saat Nongkrong
-
5 Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner di Surabaya
-
Rizki Jarinya Putus saat Asyik Nongkrong, Polisi Tangkap Pembacoknya
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Harga Emas Antam Mulai Melonjak Lagi Jadi Rp 1.932.000 per Gram
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
Terkini
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital
-
Bayar Tagihan Akhir Bulan? Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Lomba Ayam Terbang di Pesisir Situbondo
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep
-
Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli