SuaraJatim.id - Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan selama masa angkutan mudik lebaran 2019. PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 8 Surabaya menyiapkan K-9. Langkah tersebut menyusul tertangkapnya beberapa teroris di beberapa daerah.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan pengadaan anjing pelacak atau K-9 diperuntukan pencarian dan pemeriksaan barang yang tidak diperbolehkan masuk ke stasiun
"Adanya K-9 seperti yang diketahui sebelumnya, sebagai pencari tahu barang-barang terlarang hingga bahan yang tidak diperbolehkan masuk ke stasiun. Terlebih lagi kereta api," ujarnya di Stasiun Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019).
Nantinya K-9 tersebut akan ditempatkan di pintu masuk stasiun dan juga ditugaskan menyisir daerah jalur rel kereta api sekitar stasiun dan di dalam kereta api sebelum dinaiki penumpang.
Selain pasukan K-9, pengamanan di stasiun juga akan ditambah dengan 100 personel keamanan, dan ratusan dari internal perusahaan.
"Hari ini kita mulai awal dari posko lebaran. Kita dapat pasukan tambahan 100 personel dari TNI dan Polri. Selain itu kita juga mengerahkan 600 personel kemanan dari internal kami," ujarnya.
Dari jumlah personel yang dikerahkan ini, Suprapto menjelaskan akan dibagi dua sistem pengaman. Yaitu dibagian stasiun dan didalam kereta api.
"Dari 600 tenaga reguler dan 100 tambahan kita sebar menjadi dua titik, yaitu kemanan statis (di stasiun), dan keamanan dinamis (di wilayah jalur rel kereta dan di atas kereta)," jelasnya.
Leboh lanjut, Suprapto memrediksi puncak arus mudik bakal terjadi pada 7 Juni 2019 atau H-4 lebaran. Prediksi tersebut berdasarkan tanggal pemesanan tiket dari masyarakat.
Baca Juga: Promo Tiket Kereta Api Lebaran 2019, Mulai Harga Rp 90 Ribu
"Untuk puncaknya 7 Juni atau di H-4, kalau arus balik terjadi 9 Juni atau H+3," imbuhnya.
Suprapto juga memperkirakan jumlah pemudik di Lebaran 2019 ini mengalami kenaikan mencapai 4 persen. Dengan kenaikan jumlah penumpang mencapai 709.000 penumpang.
"Untuk prediksi akan ada kenaikan 4 persen dibandingkan tahun kemarin, dimana jumlahnya untuk tahun sekarang meningkat hingga 709.000 penumpang," lanjut dia.
Selain itu, untuk tujuan yang paling didominasi pemudik masih tetap seperti tahun sebelumnya, yaitu Jakarta dan Bandung. Karena masyarakat di Surabaya ternyata juga berasal dari sana.
"Untuk dominasi di Daop 8, pertama Jakarta, kedua Bandung dan ketiga seperti Cirebon, Semarang dan Yogyakarta," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Erupsi Semeru Tak Ganggu Penerbangan di Bandara Notohadinegoro, Begini Kondisi Terkini
-
Cara Daftar KKS Pakai HP Kini Makin Mudah, Begini Syarat dan Aplikasi Resminya!
-
Kronologi Tewasnya 6 Santri Ponpes Jabal Quran Socah Bangkalan, Tenggelam di Bekas Galian C!
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Ambil Alih Tol dari Jusuf Hamka, Benarkah?
-
Warga Lereng Gunung Semeru Enggan Tempati Huntap, Ini Alasannya