SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, secara simbolis menyerahkan gedung Sekolah Dasar (SD) Obel-Obel 1 di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (28/5).
Gedung SD tersebut langsung diterima oleh Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy. Gedung tersebut merupakan bantuan Pemerintah Kota Surabaya, bagi masyarakat terdampak gempa Lombok beberapa waktu lalu.
"Saat tim saya berangkat ke sini, saya pesan, tolong carikan tempat, kita mau bantu yang belum disentuh. Ketemulah Desa Obel-Obel ini yang waktu itu belum terbantu dan katanya paling jauh," kata Risma.
Risma menegaskan, gedung SD Obel-Obel 1 tersebut didesain tahan gempa. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kembali terjadinya gempa di wilayah rawan tersebut. Terkait biaya pembangunan, Risma mengungkapkan, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 1,57 miliar.
"Ini anggarannya Rp 1,567 miliar. Kalau di Surabaya ini sudah bisa jadi gedung dua lantai. Tapi karena ini harus diperkuat untuk supaya tahan gempa, makanya harganya agak mahal," imbuhnya.
Risma melanjutkan, anggaran yang dihabiskan memang melenceng dari perkiraan awal. Awalnya, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran Rp 800 juta untuk membangun ulang SD Obel-Obel 1 yang rusak parah waktu itu. Namun, kata Risma, setelah dihitung ulang, biaya yang dibutuhkan lebih mahal, karena harus dirancang tahan gempa.
"Awalnya anggarannya Rp 800 juta sama mebelnya. Ternyata setelah dihitung ulang, habisnya Rp 1,5 miliar lebih, karena supaya tahan gempa. Itu pun belum sama mebelnya. Insya Allah nanti kita carikan untuk mebelnya," kata Risma.
Pada acara serah terima tersebut, Risma pun mengajak beberapa siswa sekolah dari Surabaya. Mereka membawa perlengkapan olahraga seperti bola sepak, bola basket, bola voly, raket, dan lain sebagainya. Perlengkapan olahraga tersebut kemudian diserahkan kepada siswa-siswi SD Obel-Obel 1. Risma mengaku, perlengkapan olahraga tersebut merupakan hasil patungan siswa-siswi di Surabaya.
"Jadi uangnya (patungan) ada yang Rp 1.000, ada Rp 500, itu karena mungkin dari uang saku mereka. Jadi kenapa kemudian saya mengajarkan ini, supaya mereka tahu bahwa gak semua sebahagia mereka. Ada anak-anak lain yang juga menderita mungkin kena musibah dan sebagainya," kata Risma.
Baca Juga: Sambut MotoGP 2021, Bikers Lombok Gelar Road Trip ke Mandalika
Anak-anak SDN 1 Obel-obel, yang turut datang, salah satunya Yesi Oktabila, nampaknya cukup ceria, selain mendapat fasilitas sekolah baru, mereka juga mendapatkan bola voli, bola basket, bola sepak, dan bola futsal.
"Ya senang sekali, punya kelas baru. Sebelumnya pakai kelas itu, sebelumnya pakai tenda setelah gempa," ucapnya penuh kebahagiaan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Aksi Nekat Emak-emak Tiduran di Jalan untuk Hadang Mobil Jokowi
-
Ke Surabaya saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2019, Ada Kejutan!
-
Wali Kota Risma Carikan Jodoh untuk Jerapah Zebra dan Singa
-
Pedas, Manis dan Gurihnya Seporsi Sate Rembiga Ibu Sinnaseh Khas Lombok
-
Buka Puasa di Eks Lokalisasi Dupak, Risma Tawarkan Beasiswa Khusus
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
KIK EBA Jadi Syariah Perdana di Indonesia dari BRI Manajemen Investasi
-
Bukan Sekadar Letusan Biasa: PVMBG Ungkap Rekaman Gempa Getaran Banjir Semeru yang Bikin Khawatir
-
Pilu Petani Lombok, Ladang Rusak Diterjang Awan Panas Semeru
-
Di Tengah Keriuhan, Relawan Kesehatan Jadi Penopang Pengungsian Erupsi Semeru
-
Cerita Lansia 90 Tahun Saat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru