SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, secara simbolis menyerahkan gedung Sekolah Dasar (SD) Obel-Obel 1 di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (28/5).
Gedung SD tersebut langsung diterima oleh Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy. Gedung tersebut merupakan bantuan Pemerintah Kota Surabaya, bagi masyarakat terdampak gempa Lombok beberapa waktu lalu.
"Saat tim saya berangkat ke sini, saya pesan, tolong carikan tempat, kita mau bantu yang belum disentuh. Ketemulah Desa Obel-Obel ini yang waktu itu belum terbantu dan katanya paling jauh," kata Risma.
Risma menegaskan, gedung SD Obel-Obel 1 tersebut didesain tahan gempa. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kembali terjadinya gempa di wilayah rawan tersebut. Terkait biaya pembangunan, Risma mengungkapkan, anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 1,57 miliar.
Baca Juga: Sambut MotoGP 2021, Bikers Lombok Gelar Road Trip ke Mandalika
"Ini anggarannya Rp 1,567 miliar. Kalau di Surabaya ini sudah bisa jadi gedung dua lantai. Tapi karena ini harus diperkuat untuk supaya tahan gempa, makanya harganya agak mahal," imbuhnya.
Risma melanjutkan, anggaran yang dihabiskan memang melenceng dari perkiraan awal. Awalnya, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran Rp 800 juta untuk membangun ulang SD Obel-Obel 1 yang rusak parah waktu itu. Namun, kata Risma, setelah dihitung ulang, biaya yang dibutuhkan lebih mahal, karena harus dirancang tahan gempa.
"Awalnya anggarannya Rp 800 juta sama mebelnya. Ternyata setelah dihitung ulang, habisnya Rp 1,5 miliar lebih, karena supaya tahan gempa. Itu pun belum sama mebelnya. Insya Allah nanti kita carikan untuk mebelnya," kata Risma.
Pada acara serah terima tersebut, Risma pun mengajak beberapa siswa sekolah dari Surabaya. Mereka membawa perlengkapan olahraga seperti bola sepak, bola basket, bola voly, raket, dan lain sebagainya. Perlengkapan olahraga tersebut kemudian diserahkan kepada siswa-siswi SD Obel-Obel 1. Risma mengaku, perlengkapan olahraga tersebut merupakan hasil patungan siswa-siswi di Surabaya.
"Jadi uangnya (patungan) ada yang Rp 1.000, ada Rp 500, itu karena mungkin dari uang saku mereka. Jadi kenapa kemudian saya mengajarkan ini, supaya mereka tahu bahwa gak semua sebahagia mereka. Ada anak-anak lain yang juga menderita mungkin kena musibah dan sebagainya," kata Risma.
Baca Juga: Lombok dan Bali Diguncang Gempa 4,5 Skala Richter
Anak-anak SDN 1 Obel-obel, yang turut datang, salah satunya Yesi Oktabila, nampaknya cukup ceria, selain mendapat fasilitas sekolah baru, mereka juga mendapatkan bola voli, bola basket, bola sepak, dan bola futsal.
Berita Terkait
-
Kecelakaan Maut di Malaysia, 7 WNI Asal Lombok Tewas
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
-
10 Surga Tersembunyi di Lombok, Wisata Lombok yang Lagi Hits
-
Tewas di Pohon Warga, Staf RS di Lombok Timur Akhiri Hidup Diduga karena Asmara
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik