Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Kamis, 30 Mei 2019 | 15:38 WIB
Lima tersangka pembakar Mapolsek Tambelangan resmi ditahan polisi. (Suara.com/Achmad Ali)

SuaraJatim.id - Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur mengerahkan 11 pengacara untuk memberikan pendampingan hukum terhadap lima tersangka kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura, Jawa Timur.

Pendampingan hukum itu diberikan setelah kelima tersangka meneken surat kuasa agar bisa mendapatkan pengacara selama menjalani proses hukum.

Sebelas pengacara FPI yang dikerahkan dalam kasus ini adalah Andry Ermawan, Agung Silo Widodo Basuki, Zainal Fandi, Amirul Bahri, Dade Puji Hendro Sudomo, Siti Fatimah, Anandyo Susetyo, Dony Eko Wahyudin, Dimas Aulia Rahman, Lalu Abdi Mansyah, dan Abdul Rochim.

Kobaran api saat Mapolsek Tambelangan dibakar massa. (Beritajatim.com)

Andry Ermawan, ketua tim advokasi bantuan hukum FPI Jawa Timur mengatakan, proses penandatanganan dan membezuk kelima tersangka di tahanan Mapolda Jatim tersebut berlangsung singkat, hanya lima menit.

Baca Juga: Tiga dari Lima Habib Pembakar Polsek Tambelangan Sampang Dibekuk Polisi

“Pertemuan kami kemarin dengan para tersangka di tahanan hanya lima menit. Singkatnya pertemuan itu karena mendekati waktu berbuka puasa. Meski waktu yang diberikan kepada kami sangat singkat, namun kami masih sempat berbincang-bincang dengan kelima tersangka dan menanyakan kabar kelimanya,” ujar Andry seperti dikutip Beritajatim.com, Kamis (30/5/2019).

Selama menjalani penahanan di Mapolda Jatim, lanjut Andry, kelima tersangka mengaku diperlakukan sangat baik oleh pihak kepolisian. Bahkan, beberapa polisi yang menjadi penjaga tahanan, terlihat sangat akrab dengan kelima tersangka.

“Kepada kami, kelima tersangka ini mengaku baik-baik saja. Selama ditahan di tahanan Polda Jatim, para tersangka diperlakukan dengan baik, diberi makanan yang layak dan diperlakukan sama seperti tahanan yang lain,” ungkap Andry.

Api membakar Polsek Tambelangan yang dibakar massa, di Sampang, Jawa Timur, Rabu (22/5/2019). [Antara/Rusyidi Zain]

Masih menurut Andry, kepada tim advokasi bantuan hukum FPI Jawa Timur, mereka juga diperbolehkan beribadah termasuk melaksanakan ibadah tarawih bersama-sama dengan para tahanan yang lain di dalam ruang tahanan, walaupun tidak di masjid.

Lalu, apa yang mendasari tim advokasi bantuan hukum FPI Jawa Timur ini menerima tawaran untuk mendampingi kelima tersangka sebagai penasehat hukum mereka? Andry mengatakan, hal itu karena adanya permintaan teman-temannya dari Sampang, termasuk dari para alim ulama, para kiai dan para habaib.

Baca Juga: Polsek Tambelangan Dibakar, Polisi Masih Buru 5 Habib

Selama ditahan di Rumah Tahanan Mapolda Jatim, kelima tersangka ini mengaku sangat rindu dengan keluarga, termasuk dengan anak dan istri mereka. Lebih lanjut Andry mengatakan, karena rasa rindu para tersangka akan keluarga mereka itu, tim penasehat hukum para tersangka akan berkoordinasi dengan penyidik.

Load More