Bangun Santoso
Senin, 03 Juni 2019 | 10:14 WIB
Ilustrasi jemaah tarekat Naqsabandiyah salat Ied lebih dulu. (Suara.com/Rambiga)

"Memang hanya diikuti jamaah yang selama ini menjadi pengikutnya. Kalau masyarakat sekitar kebanyakan tetap salat Ied ikut ketetapan pemerintah," kata Aisyah, jemaah Al Muhdlor yang rumahnya tak jauh dari pondok Al Khoiriyah, Desa Wates.

Kendati berbeda keyakinan dalam hal penentuan 1 Syawal (lebaran), Aisyah dan beberapa warga sekitar mengatakan hubungan mereka tetap baik.

Tradisi lebaran juga dilakukan seperti biasa. Banyak warga yang beranjangsana ke Habib Hamid setelah lebaran versi ketetapan pemerintah/ketetapan NU yang menjadi panutan mayoritas muslim di Desa Wates.

"Semua berjalan normal dan tidak ada gesekan. Hubungan kami dengan pihak pondok (Al Muhdlor) baik, demikian juga mereka juga baik ke masyarakat. Habib (Hamid) juga menyempatkan anjangsana ke rumah kami, warga sekitar," kata Mur, tetangga dekat dan masih kerabat tua Habib Hamid.

Load More