SuaraJatim.id - Peristiwa satu keluarga di Mojokerto, Jawa Timur yang diduga keracunan rawon sisa halal bihalal sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Sakinah Kecamatan Sooko memunculkan berbagai spekulasi.
Lantaran, salah satu anggota keluarga, Wagimin (66) meninggal sebelum mendapat perawatan medis dari pihak rumah sakit pada Minggu (9/6/2019). Namun demikian, berdasar pengakuan menantu korban, Yuli, peristiwa tersebut menghilangkan dugaan keracunan keluarganya berasal dari rawon sisa.
Yuli menuturkan, pada Sabtu (8/5/2019) pekan lalu, sang mertua mengadakan acara halal bihalal.
"Jumat malam masak karena Sabtu pagi dibuat acara. Acaranya dari pagi sampai siang kemudian sore berangkat ke Sarangan, Magetan," ungkapnya dilansir dari Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Senin (10/6/2019).
Baca Juga: Dinkes Mojokerto Belum Bisa Pastikan Keracunan Dari Rawon, Ini Alasannya
Masih kata Yuli, rawon sisa halal bihalal dibawa bersama 14 anggota keluarga ke Waduk Sarangan, Magetan. Selain membawa rawon sisa halal bihalal, ada juga beberapa jenis makanan lainnya yang dibawa untuk bekal, yakni bistik, sate, semangka, kue lebaran, teh celup dan kopi kemasan.
Disampaikan Yuli, semua makanan tersebut dibawa untuk dikonsumsi bersama saat berada di Magetan.
"Habis acara halal bihalal, kita sekeluarga ada 14 orang liburan ke Magetan bawa bekal sisa halal bihalal. Jam 20.30 WIB sudah sampai Magetan, setelah dapat vila makan-makan jam 22.00. Jam 00.00, Nova yang mengeluh dan muntah kemudian satu per satu mengalami yang sama," katanya.
Dari 14 anggota keluarga, tujuh diantaranya mengeluh mual, pusing dan muntah. Sedangkan, Yuli yang juga ikut rombongan ke Magetan dan ikut santap bersama tidak merasakan yang keluhan yang disampaikan tujuh anggota lainnya.
Namun, lantaran banyak yang mengeluh sakit, akhirnya keluarganya memutuskan untuk pulang kembali ke Mojokerto pada Minggu (9/6/2019) pagi.
Baca Juga: Sekeluarga di Mojokerto Diduga Keracunan Usai Makan Rawon, Satu Meninggal
"Yang muda-muda tidak apa-apa tapi tujuh orang mengalami mual. Kedua mertua saya, adik dan suami serta bude yang yang dibawa ke RS, bapak mertua saya meninggal tidak tahu kalau ternyata sudah meninggal di perjalanan. Tinggal tiga orang yang dirawat di RS, bapak langsung dibawa pulang karena kita menolak diotopsi," jelasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Daftar Kasus Keracunan MBG, Total Korban Capai 299 Orang
-
Puluhan Siswa Keracunan Lagi, Puan Maharani Desak Pemerintah Evaluasi Total Program MBG
-
Puan Minta MBG Dievaluasi Usai Ada Siswa Keracunan Lagi, Kepala BGN: Saran yang Baik
-
Update Terkini Kasus Keracunan MBG di Cianjur, Polisi Periksa 10 Orang
-
Keracunan MBG di Cianjur, Kepala BGN Turun Tangan, Janjikan Perbaikan Sistem
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
-
12 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta, Kondisi Oke Tak Bebani Cicilan
-
Link Live Streaming Persis Solo vs Persita Tangerang: Adu Kuat di Stadion Manahan!
-
Hari Hancurnya Real Madrid: Kalah di Final, 3 Kartu Merah dan Ancaman Sanksi Berat
-
Tidak Ada Pemutihan Pajak di Jakarta! Gubernur Pramono Anung Ungkap Alasannya
Terkini
-
Heboh Ancaman Bom di Polres Pacitan, Begini Kronologinya
-
Stafsus Yovie Widianto Dorong Kemajuan Ekraf di Jawa Timur
-
UMKM Naik Kelas, BRI Salurkan KUR untuk Ekonomi Kerakyatan Dengan Nilai Mencapai Rp42,23 T
-
Gubernur Khofifah Komitmen Kawal Program Pemerintah Pusat: Jatim Provinsi Pertama Gelar Retreat
-
Daftar Smartwatch Harga di Bawah Rp 500 Ribuan, Punya Fitur Tak Kalah Menarik