SuaraJatim.id - Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Andry Ermawan mengancam akan menempuh jalur hukum terkait bentrokan massa FPI dan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulam (Banser) ke Polrestabes Surabaya.
Rencana pelaporan itu dilakukan, kata dia, karena dua anggota FPI mengalami luka-luka saat bentrokan terjadi di luar sidang Pengadilan Negeri Surabaya. Bentrokan dua ormas itu terjadi sesuai sidang kasus pencemaran nama dengan terdakwaugi Nuraharja alias Gus Nur.
“Ada dua anggota FPI yang dipukuli oleh Banser tadi di area parkir PN Surabaya usai sidang,” ujar Andry seperti dilansir Beritajatim.com, Kamis (20/6/2019).
Andry menuding, total ada 20 orang anggota Banser yang diduga memukuli dua anggota FPI tersebut.
“Kurang lebih ada 20 banser yang pukul kata korban Ustaz Halim FPI Pamekasan,” ujar Andry.
Sidang Gus Nur diwarnai aksi bentrok ormas FPI dan Banser di luar pengadilan. Diduga, keributan itu bermula dari adu mulut antara kedua kubu.
Salah seorang anggota Patriot Garda NKRI Jatim, Abdurrohim mengatakan, massa Banser saat itu menegur anggota FPI dengan menanyakan kenapa mengawal proses persidangan Gus Nur.
“Mereka (anggota FPI) seperti ngece,” kata Abdurrohim.
Berawal dari kejadian itu, perselisihan berlanjut hingga ke area parkir dengan aksi saling baku hantam antara kedua massa ormas Islam itu. “Saya saat itu hanya memisah saja, sudah saya arahkan dia (anggota FPI) untuk masuk ke dalam mobil, tapi mereka tidak mau,” terang Abdurrohim.
Baca Juga: Usai Pantau Sidang Gus Nur, FPI dan Banser Bentrok di Luar PN Surabaya
Salah seorang anggota FPI mengaku kehilangan handphone paska keributan itu. Handphone yang ia bawa terjatuh saat di keroyok oleh massa Banser. Namun Abdurrohim membantah pengakuan tersebut. Menurutnya, saat keributan itu terjadi, dia hanya melihat spion mobil yang terjatuh. “Setahu saya spion mobil yang jatuh, kemudian diambil oleh anggota FPI, mau dilemparkan ke massa Banser tapi tidak jadi. Mungkin takut kena mobil orang,” paparnya.
Abdurrohim menyatakan tidak mau nantinya ada isu bahwa massa Banser yang mengambil handphone tersebut. “Tidak mungkinlah kawan-kawan (Banser) yang mengambil,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink
-
Nasib Jamaah Haji Asal Malang Hilang di Mekkah Belum Diketahui, Petugas Tes DNA Keluarga
-
Lebih dari 2 Dekade di Pasar Modal, Saham BBRI Telah Bertransformasi Berkelanjutan
-
Kronologi Pelajar SD Tulungagung Terpapar Jaringan Teroris Lewat Medsos, Kini Didampingi Intensif