Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 21 Juni 2019 | 05:55 WIB
Polisi mencoba menenangkan ratusan massa wali murid soal ribut PPDB di Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kamis (20/6/2019) malam. (Suara.com/Dimas Angga P)

SuaraJatim.id - Aksi adu dorong kembali terjadi, massa wali murid menginginkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan, kembali menemui mereka. Namun massa mulai tidak sabar, karena cukup lama menunggu.

Massa wali murid yang tak puas itu menagih janji Ikhsan perihal proses PPDB yang disebut pendaftaran mulai dari awal, Kamis (20/6/2019) malam. Hanya saja, sang kepala dinas tak kunjung menemui massa wali murid, hingga terjadilah aksi adu dorong.

Tak ingin keributan berlanjut, Kapolsek Wonokromo, AKP Christopher Adhikara Lebang, mencoba membujuk massa wali murid untuk tenang dan tidak lagi mendorong.

"Bapak-ibu, dimohon pengertiannya, kalau tenang kan juga enak. Sehabis ini pak Ikhsan pasti keluar," ujar Christopher mencoba menenangkan massa.

Baca Juga: Geruduk Kantor Dindik Surabaya, Massa Wali Murid Sempat Ingin Blokir Jalan

"Pak Ikhsan keluar temui kami," teriak massa wali murid.

Tak lama berselang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan keluar, dan membacakan hasil konsultasi dengan Mendikbud.

"Kami tetap menambah kuota pagu tiap sekolahnya. Tapi untuk me-reset pendaftaran, hal itu tidak bisa," ucapnya, disambut teriakan massa wali murid.

Setelah membacakan surat tersebut, Ikhsan bergegas kembali masuk kantor, yang lagi-lagi diiringi teriakan massa wali murid.

Aksi Jalan Kaki ke Dinas Wali Kota

Baca Juga: Kisruh PPDB di Surabaya, Ratusan Wali Murid Demo Hingga Malam

Kepala Dindik Kota Surabaya M Ikhsan berdialog dengan wali murid di kantor dinas tersebut pada Rabu (19/6/2019) malam. [Suara.com/Dimas Angga P]

Tak puas dengan keputusan Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang sudah berkonsultasi dengan Kemendikbud. Massa wali murid akhirnya bergeser ke rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Sepanjang jalan, massa wali murid yang berjalan kaki tampak membuat padat jalanan. Ratusan massa ini berencana menemui Wali Kota Risma, di rumah dinasnya, tepat disamping Balai Kota Surabaya, Kamis (20/6/2019) malam.

Sesampainya di depan balai kota, massa langsung disambut oleh Kapolsek Genteng, AKP Anggi Saputra, dan memberikan pengertian soal melakukan aksi.

"Melakukan aksi itu ada peraturannya, jam berapa harus selesai. Saat ini, saya memberikan waktu hingga pukul 10.00 WIB (malam), untuk bapak-ibu menyampaikan aspirasinya pada Ibu Wali Kota," ucap Anggi.

Setelah massa wali murid memanggil Risma dan tak ada jawaban, Anggi menyarankan agar massa wali murid menuliskan data para anaknya yang sudah mendaftar di PPDB 2019 Kota Surabaya.

Mewakili dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Edi Kristijanto, yang menjabat sebagai Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, menerima data tersebut.

"Saya tidak tahu posisi beliau (Wali Kota Risma) dimana, yang pasti saat dipanggil, Ibu Wali Kota tidak keluar kan. Jadi mending saat ini bapak-ibu pulang, dan mempercayakan Pak Edi menyampaikan hal ini ke Ibu Wali Kota," imbau Anggai.

Anggota Polsek Genteng sempat mengamankan salah seorang wali murid yang terus berteriak-teriak. Namun hanya dipisahkan untuk sementara saja.

Dalam PPDB 2019 Surabaya, akan ada penambahan pagu atau kuota sebanyak 3.600 kursi, yang sebelumnya sudah disediakan 19.000 untuk SMPN di Surabaya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More