SuaraJatim.id - Ratusan massa wali murid nekat bertahan di Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Jawa Timur. Mereka mengancam akan menginap di halaman kantor yang berada di Jalan Jagir No 350.
Massa wali murid yang menolak kebijakan sistem zonasi kian bertambah. Bahkan jelang Kamis (20/6/2019) malam, mereka tak kunjung surut memenuhi halaman kantor dindik. Beberapa orang masih berteriak dan bertahan untuk menginap di kantor dindik hingga keinginan mereka terwujud.
Setidaknya ada dua tuntutan yang diteriakan massa wali murid yang merasa tidak diakomodasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Tuntutan tersebut meliputi penghapusan sistem zonasi dengan peringkat NUN dan dimulainya pendaftaran dari angka 0 lagi.
Baca Juga: Geruduk Kantor Dindik Surabaya, Massa Wali Murid Sempat Ingin Blokir Jalan
Menurut massa tersebut, permintaan penghapusan zonasi cukup berasalan. Hal tersebut seperti dialami salah satu siswa yang ikut aksi tersebut bersama orang tuanya, Tania Zalzabila Febrianti. Ia menuturkan dirinya mempunyai NUN 24 dengan rata-rata delapan. Namun tidak bisa masuk ke sekolah negeri terdekat. Dia mengungkapkan, jika harus bersekolah di SMP swasta, keluarganya tidak akan mampu.
"Saya mohon keadilannya. Saya ingin bersekolah. Saya tidak mampu jika harus bersekolah di SMP swasta," ujarnya dengan mata sembab.
Sementara itu, Dindik Surabaya akan membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tambahan usai berkonsultasi dan mendapat arahan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud).
Kepala Dindik Surabaya M Ikhsan mengatakan diputuskannya penambahan pagu di setiap kelas dan sekolah agar bisa menampung lebih banyak siswa di SMP Negeri.
"Bila kami tidak melaksanakan sistem zonasi, semua fasilitas pendidikan dari pusat baik sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya akan dicabut," ujarnya di sela pertemuan dengan orang tua yang memprotes PPDB sistem zonasi di Surabaya.
Baca Juga: Kisruh PPDB di Surabaya, Ratusan Wali Murid Demo Hingga Malam
Hanya saja, sambung Ikhsan, memang kemendikbud memberikan kemudahan dan fasilitas agar Dindik Surabaya bisa menambah kapasitas sekolah negeri. Sementara terkait pendaftaran, akan menggunakan data yang sudah ada.
Berita Terkait
-
Masih Lakukan Kajian Mendalam, Nasib PPDB Zonasi Tunggu Keputusan Prabowo di Sidang Kabinet
-
Prabowo Panggil Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bahas Nasib PPDB Zonasi, Ini Hasilnya
-
Prabowo Panggil Mendikdasmen Abdul Mu'ti ke Istana, Bahas Persoalan Gaji Guru dan Sistem Zonasi
-
Menanti Nasib Zonasi di Tangan Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Bertahan, Berubah, atau Dihapus?
-
Nasib PPDB Sistem Zonasi akan Diputuskan pada Februari 2025
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024
-
Cerita Detik-detik 5 Warga Pamekasan Meninggal Diduga Keracunan Gas Sumur
-
Tim Risma-Gus Hans Percaya Diri Jagoannya Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil
-
Menang di Kampung Halaman, Emil Dardak Tak Sia-sia Pulang Sebelum Coblosan