Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 20 Juni 2019 | 05:52 WIB
Aksi protes wali murid di kantor Disdik Surabaya terkait PPDB sistem zonasi. (Suara.com/Dimas Angga P)

SuaraJatim.id - Ratusan wali murid bertahan dan berdemonstrasi di kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya hingga Rabu (19/6/2019) malam. Mereka memprotes pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB SMP Negeri sistem zonasi.

Ratusan wali murid itu menyuarakan sejumlah tuntutan. Seperti pembatalan PPDB hingga mengembalikan proses penerimaan siswa baru seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan kepada Kepala Disdik Kota Surabaya, Ikhsan pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Dalam dialog itu, Ikhsan enggan menandatangani secarik kertas yang diajukan para wali murid atas tuntutannya. Ia menjelaskan bahwa di dalam kertas tersebut, berisi hal yang biasa saja.

Baca Juga: Ricuh PPDB Kota Surabaya, Wali Murid Adu Dorong di Kantor Dindik

"Ya enggak (menolak menandatangani) lah, dalam hal apapun saya tidak bisa menjanjikan atas nama pribadi, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan orang banyak," ujarnya.

Ia mengatakan, jika pada malam ini masalah soal PPDB setidaknya sudah didengarkan.

Terkait keluhan para wali murid soal PPDB 2019 itu, Ikhsan mengaku akan berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Akan konsultasi dengan pusat (Kemendikbud), dengan usulan penambahan pagu (kuota) dari setiap kelas yang ada," kata Ikhsan.

Ia mengungkapkan aturan pemerintah menetapkan setiap rombongan belajar berisi 32 anak sehingga harus dikonsultasikan ke pemerintah pusat jika mau ada tambahan.

Baca Juga: KPAI: PPDB Sistem Zonasi Bikin Siswa Tak Lelah ke Sekolah

"Akan kami konsultasikan dengan pusat hingga selesai besok (Kamis) pagi. Dan kami janjian dengan orang tua bertemu lagi pukul 16.00 WIB," katanya.

Load More