SuaraJatim.id - Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Jawa Timur kembali diserbu ratusan wali murid pada Kamis (20/6/2019). Jumlah massa yang ikut aksi tersebut lebih banyak dari hari sebelumnya.
Ratusan wali murid sempat menunggu lama Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan untuk keluar dari ruangannya. Sambil menanti Ikhsan keluar menemui pendemo, mereka mencoba masuk dan berteriak menginginkan Ikhsan segera keluar dan memberikan penjelasan pada wali murid.
Akhirnya, Ikhsan keluar tepat pada pukul 15.00 WIB untuk memberi penjelasan kepada wali murid yang kembali melakukan aksi demonstrasi.
"Tadi pagi saya sudah berkonsultasi dengan kemendikbud, bahwa jika tidak menjalankan zonasi, maka pusat akan menghentikan bantuan," ucap Ikhsan menjelaskan, disambut teriakan Wali murid.
Selain itu, Ikhsan juga mengumumkan permintaan ibu-ibu mengenai pembagian persentase zonasi dikabulkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud).
"Bapak-bapak, Ibu-Ibu. Setelah kami tadi berkonsultasi dengan pusat, permintaan ibu-ibu sekalian dikabulkan, yakni untuk zonasi sebanyak 30 persen, dan 70 persen untuk rangking Nilai UN," imbuhnya, kali ini disambut tepuk tangan dari Wali Murid.
Meski begitu, wali murid sempat mengemukakan kekecewaannya, lantaran Dindik Kota Surabaya kembali menghidupkan server PPDB Kota Surabaya. Hal tersebut disampaikan seorang wali murid SDN Barata Jaya Surabaya, Fitri Suhermin.
Ia menyatakan kecewa karena server yang telah ditutup Rabu (19/6/2019) malam, dan dibuka kembali pada Kamis pagi tadi.
"Ternyata ditutupnya server hanya untuk menenangkan kami. Kami ingin server ditutup dan PPDB zonasi dibatalkan," ungkapnya dengan kesal.
Baca Juga: Kisruh PPDB di Surabaya, Ratusan Wali Murid Demo Hingga Malam
Fitri kecewa karena pada sistem itu, membuat anaknya tidak bisa masuk ke SMPN 8 yang jaraknya hanya 700 meter dari rumahnya.
"Yang diterima NUN lebih kecil tapi jaraknya emang lebih dekat," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Wonokromo AKP Christopher Adhikara Lebang mengatakan ketika aksi dilakukan, para wali murid sempat berniat menutup jalan di depan Kantor Dindik Kota Surabaya. Namun keinginan tersebut bisa dicegah aparat kepolisian.
"Awalnya sempat (ingin menutup jalan), tapi kami coba menenangkan Wali Murid untuk tidak menutup jalan, dan ternyata mereka setuju," pungkasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Kisruh PPDB di Surabaya, Ratusan Wali Murid Demo Hingga Malam
-
Kepala Dindik Kota Surabaya Penuhi Satu Permintaan Wali Murid
-
Ricuh PPDB Kota Surabaya, Wali Murid Adu Dorong di Kantor Dindik
-
Aksi Tolak Zonasi PPDB 2019 di Grahadi Didukung Ketua DPRD Kota Surabaya
-
Ini Jawaban Kadindik Surabaya, Soal Nama Calon Murid yang Hilang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Bukan Sekadar Letusan Biasa: PVMBG Ungkap Rekaman Gempa Getaran Banjir Semeru yang Bikin Khawatir
-
Pilu Petani Lombok, Ladang Rusak Diterjang Awan Panas Semeru
-
Di Tengah Keriuhan, Relawan Kesehatan Jadi Penopang Pengungsian Erupsi Semeru
-
Cerita Lansia 90 Tahun Saat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru
-
Aktivitas Gunung Semeru Belum Stabil, Awan Panas Masih Mengancam!