SuaraJatim.id - Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mengidentifikasi temuan struktur bata kuno yang ditemukan di Dusun Sumberbeji Desa Kesamben Kecamatan Ngoro, Jombang Jawa Timur merupakan bekas saluran pendukung kebutuhan air pemukiman di zaman Majapahit.
Pernyataan tersebut disampaikan Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, Selasa (2/7/2019). Hal tersebut berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan selama ini.
"Ini terlihat dari bentuk batu bata yang cukup identik dengan era Majapahit. Ketebalan batu batanya sekitar 6 centimeter dengan panjang sekitar 30 x 20 centimeter," katanya seperti dilansir Beritajatim.com - jaringan Suara.com.
Wicaksono mengemukakan struktur bata berfungsi sebagai saluran air yang membentang dari barat ke timur dengan arah arus air dari arah barat. Menurutnya, saluran pendukung ini juga dirancang sebagai saluran air dengan teknologi tertutup.
Baca Juga: Struktur Batu Bata Kuno Era Majapahit di Desa Pakis Rusak
"Hal ini nampak dari struktur penataan bata yang menutup pada bagian atas saluran dan berada dalam tanah. Kalau dari ukuran bata kami simpulkan ini merupakan peninggalan era Majapahit. Sebab kalau pra Majapahit, seperti Kadiri, itu ukuran batanya lebih besar, yakni panjang sekitar 40 x 30 centimeter dengan ketebalan 8 sampai 9 centimeter," ujarnya.
Lebih lanjut, Wicaksono mengungkapkan melihat adanya struktur panjang bata mencapai 14 meter dengan total lebar sekitar 1,5 meter. Kemudian terdapat lubang di bagian tengah dengan diameter sekitar 55 centimeter dan kedalamanya mencapai 205 meter atau sebanyak 35 lapis bata.
"Sendang yang diyakni warga sebagai peninggalan kuno bukanlah sumber air, melainkan luberan air yang disebabkan rusaknya bagain saluran di sisi timur sendang atau waduk karena tertutup tanah," katanya.
Dengan adanya temuan tersebut, BPCB Jawa Timur akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Desa setempat untuk langkah selanjutnya.
Sebelumnya, struktur bata kuno itu ditemukan warga Dusun Sumberbeji saat membersihkan dasar sendang dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal. Pendangkalan tersebut cukup mempengaruhi aliran air dari arah sendang ke saluran irigasi di desa setempat. Sendang Sumberbeji selama ini dimanfaatkan warga setempat untuk mengairi areal persawahan.
Baca Juga: Temuan Struktur Batu Bata Kuno Zaman Majapahit, BPCB Belum Mulai Ekskavasi
Warga mengangkat lumpur dari dasar sendang dengan peralatan manual seperti cangkul. Namun, setelah dicangkul sedalam satu meteran, warga dibuat kaget setelah melihat lubang yang dalam dan panjang yang mirip dengan saluran air atau saluran pembuangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat