SuaraJatim.id - Perempuan bernama Sulistianing mengaku anaknya tak mau masuk ke sekolah lantaran trauma dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh sang guru di Sekola Dasar Negeri (SDN) Simomulyo I Surabaya, Jawa Timur.
Terkait hal itu, Sulitianing mengaku sudah melaporkan kepada pihak sekolah soal dugaan aksi penganiayaan terhadap anaknya. Bahkan, diduga ada sebanyak 3 murid SD yang mengalami aksi kekerasan yang dilakukan gurunya di sekolah.
"Kejadiannya Jumat lalu, terus kami laporkan ke pihak sekolahan. Tadi kami sudah ketemu dengan kepala sekolahnya katanya akan diklarifikasi kepada guru yang bersangkutan," ujar Sulistianing saat ditemui wartawan di rumah, Selasa (23/7/2019).
Ia menambahkan, saat anaknya pulang sekolah, ia mendapati tangan kanan anaknya mengalami memar hingga membiru. Saat ia menayakan kepada anaknya, jawabannya cukup buatnya kaget, jika anaknya tersebut dicubit oleh gurunya.
"Kesalahan ketika salah mengajarkan tugas akan dicubit, kalau salah mengerjakan tugas dua kali akan dicubit dua kali. Kalau anak saya nakal saya bisa memaklumi ataupun ramai di kelas atau baigamana," imbuhnya.
Senada dengan Sulistianing, anak dari Anggi juga mengalami hal yang serupa, Anggi mengaku jika putranya trauma masuk ke sekolah lantaran sering dimarahi dan salah mengerjakan tugas mendapatkan cubitan.
"Anak saya dicubit, terus dimarahi terus. Akibatnya enggak mau masuk sekolah. Katanya takut sama gurunya. Sudah satu hari enggak masuk," ungkap Anggi.
Sementara, guru yang bersangkutan, dan Kepala Sekolah SDN Simomulyo I Surabaya, belum bisa dihubungi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Ikhsan meminta maaf pada Wali murid korban kekerasan oknum guru kelas IV SDN Simomulyo I Surabaya, Selasa (23/7/2019) malam.
"Pihak kepala sekolah sudah memfasilitasi pertemuan guru dengan wali murid. Semuanya sudah saling menerima dan memaafkan. Jadi, kami butuh waktu untuk pembinaan dan evaluasi," klaim Ikhsan melalui rilis Humas Pemkot Surabaya.
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang