Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Rabu, 21 Agustus 2019 | 13:28 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ditolak masuk ke Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan Nomor 10, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/8/2019). [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Spanduk bertuliskan "Siapa pun yang Datang Kami Tolak" yang terpasang di pintu pagar Asrama Papua Jalan Kalasan Nomor 10, Surabaya, Jawa Timur ternyata berlaku untuk semua kalangan tanpa terkecuali. Termasuk Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra itu datang ke Asrama Papua untuk melihat secara langsung kondisi di Jalan Kalasan, Surabaya.

Selain itu, sebagai anggota DPR, dirinya juga berkeinginan bisa berkomunikasi secara langsung dengan mahasiswa yang berada di dalam asrama.

Namun, karena mahasiswa Papua yang berada di asrama tetap memberlakukan aturan yang mereka buat, Fadli Zon dan empat anggota Komisi IV DPR RI termasuk Michael Watimena tidak bisa masuk.

Baca Juga: Terbongkar, Jejak Digital Tri Susanti Korlap Aksi di Asrama Mahasiswa Papua

"Teman-teman anggota DPR Dapil Papua dan Papua Barat ingin tahu apa yang terjadi. Salah satunya di asrama ini, Malang, dan beberapa lainnya. Kami datang ke sini dengan maksud mendengarkan langsung apa yang terjadi," kata Fadli Zon, Rabu (21/8/2019) di depan Asrama Papua, Surabaya.

Sekjen Partai Gerindra itu sempat tidak turun dari dalam mobil. Dia menunggu perkembangan dari Mahasiswa Papua.

Namun, setelah salah satu Anggota DPR RI memastikan tidak bisa memasuki asrama, Fadli Zon kemudian keluar dari mobil dan memberikan pernyataan kepada awak media.

Setelahnya, Fadli Zon memilih melanjutkan agenda bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawasa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

"Dari sini kami akan ketemu dengan pemerintah provinsi dan kota, apa yang sudah dilakukan dan sejauh mana komunikasinya dan kami ingin persoalan ini cepat selesai," harapnya.

Baca Juga: Usai Geruduk Asrama Mahasiswa Papua, Wakil Ormas Tri Susanti Minta Maaf

Kontributor : Achmad Ali

Load More