SuaraJatim.id - Pihak keluarga tidak sepakat terkait rencana hukuman kebiri kimia untuk mengeksekusi terpidana kasus pelecehan dan kekerasan anak, M Aris (20). Malahan, keluarga meminta agar Aris bisa menjalani rehabilitasi lantaran dianggap tidak normal.
“Keluarga tidak setuju atas hukuman kebiri kimia yang dijatuhkan kepada adik saya. Kondisi adik saya ini tidak normal. Setahu saya kalau orang yang tidak seratus persen itu ada hukumannya sendiri. Kalau dia ini normal tak mungkin melakukan hal semacam ini,” kata kakak pertama Aris, Sobirin (33) seperti dikutip dari Beritajatim.com, Rabu (28/7/2019).
Dia meminta hukuman kebiri yang diberikan kepada adiknya tersebut tidak diberikan karena kondisi Aris dianggap tidak normal. Keluarga berharap ia mendapatkan rehabilitasi.
“Saya masih ingat, patokan dari pihak dokter pada saat menyatakan adik saya normal itu hanya karena dia bisa naik sepeda motor. Karena adik saya bisa naik motor dia dianggap normal, padahal dia bisa naik sepeda motor itu diajari oleh teman-teman di tempat kerjanya. Bukan dari keluarga,” katanya.
Baca Juga: Calon Terpidana Kebiri Pertama di Indonesia, Aris: Saya Minta Hukuman Mati
Padahal, dalam sehari-hari banyak masyarakat sekitar mengatakan dia memiliki kelainan alias tidak normal sehingga dikucilkan dari lingkungan. Dia mencontohkan, di saat sendiri ia akan berjalan dan berbicara sendiri. Meski saat ditanya, ia kadang menjawab.
“Yang paling sering itu dia (Aris) tiduran di teras masjid, kemudian bermain mobil-mobilan dan berimajinasi film kartun Naruto. Ya bersikap seperti anak kecil, wong di tengah-tengah masyarakat saja dia dikucilkan makanya dia banyak memiliki teman di luar,” jelasnya.
Terpidana kasus pelecehan dan kekerasan anak tersebut hanya mengenyam pendidikan hingga kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI). Selain faktor ekonomi, dia tidak normal. Hingga kelas IV, dia tidak bisa baca maupun menulis. Namun dia pandai menggambar.
“Dari empat bersaudara hanya saya (anak pertama, red) yang normal. Adik perempuan saya kedua juga mengalami hal yang sama dengan Aris sehingga hanya saya yang berkeluarga, semua belum punya keluarga. Semua saya yang memperhatikan mereka,” tegasnya.
Setelah ditinggal meninggal ibunya lima tahun lalu, anaknya pergi meninggalkan keempat anaknya. Padahal sebelumnya, ibunya lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Praktis, Sobirin yang mengurusi ketiga adiknya tersebut.
Baca Juga: Tolak Kebiri, Komnas Ham: Masak Hukumannya Balik ke Era Jahiliyah
“Keluarga hanya bisa berdo’a yang terbaik buat adik saya, semoga dia tidak di kebiri melainkan bisa mendapatkan pengobatan agar cepat sembuh. Ya rehabilitasi karena dia tidak normal,” harapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Pemkot Surabaya Turun Tangan Dampingi Siswa SMAK Gloria yang Dipaksa Ivan Sugianto Menggonggong
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh