SuaraJatim.id - Pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada sudah mulai mengalir secara merata di berbagai wilayah di Surabaya. Namun masih ada warga yang mengeluh dengan air yang keluar dari saluran kran di rumahnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Muji (64) warga Jalan Penjernihan, Kelurahan Ngagel Rejo, Surabaya. Ia mengeluh jika air yang keluar dari kran dalam keadaan keruh dan bau.
"Alhamdulillah ini sudah keluar mas airnya, tapi ya gitu airnya itu nggak jernih alias keruh warnanya agak kecokelatan dan bau amis," ujar Muji di rumahnya, Rabu (11/9/2019).
Muji pun dengan terpaksa menggunakan air itu untuk mandi dan mencuci. Namun ia juga merasa tak nyaman dengan kondisi air yang bau.
Baca Juga: Pasokan Air 200 Ribu Pelanggan PDAM Mati, Wali Kota Risma: Ini Terpaksa
"Biasanya kan jernih mas kayak habis di kasih kaporit gitu. Nah ini kan bau warnanya juga keruh kita jadinya mau nggak mau harus menggunakannya untuk mandi atau cuci," jelasnya.
Karena air yang keruh dan bau, Muji harus membeli air galon untuk digunakan memasak dan kebutuhan lainnya.
"Ini saya beli air galon dua ya untuk masak nasi, atau masak yang lainnya. Kadang juga buat mandi," kata dia.
Muji berharap kondisi air segera kembali seperti biasanya dalam kondisi yang jernih agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari yang dilakukan sebagai ibu rumah tangga.
"Saya sebenarnya merasa nggak dirugikan. Cuman kan ini mengganggu ya mas, semoga saja airnya cepet jernih kembali dan bisa pakai air bersih untuk digunakan sehari-hari," tutupnya.
Baca Juga: 200 Ribu Pengguna PDAM Surabaya Terdampak Proyek Alun-alun Bawah Tanah
Muji khawatir jika air yang ia gunakan untuk mandi bisa menyebabkan gatal-gatal pada tubuhnya.
"Ini warnanya agak kecokelatan, dan baunya amis mas. Ini saya gunakan untuk mandi. Ini tidak gatal sih saya pakai. Cuman saya khawatir aja nanti bisa menyebabkan itu (gatal)," akunya.
Air PDAM Surabaya mati
Tidak mengalirnya air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Swasembada kepada sekitar 200 ribu pelanggan di Kota Surabaya, Jawa Timur ditanggapi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma mengaku sudah mengetahui dampak risiko pemotongan pipa utama PDAM di bawah tanah yang berada di Jalan Yos Sudarso tersebut.
"Tadi sudah saya tanya PDAM, itu dilakukan karena pilihannya kalau PDAM tidak motong itu, kemudian Telkom seluruh Surabaya blackout," ujar Risma, Selasa (10/9/2019).
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus
-
3229 Koperasi Merah Putih Jatim Disahkan, Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Optimis Segera 100%