SuaraJatim.id - Saat aksi 'Surabaya Menggugat' menggelar aksi tolak berbagai RUU kontroversial di depan Gedung Kantor DPRD Jawa Timur sempat terjadi kerusuhan di lingkaran para demonstran, Rabu (25/9/2019).
Salah peserta aksi Bagaskara Wijayakusuma (17) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang ikut aksi disangka sebagai penyusup lantaran tak mengenakan jaket almamater sebagai identitas kampus.
Koordinator Keamanan DPRD Jatim Ruli Asmianto menceritakan kronologi mahasiswa tersebut nyaris jadi bulan-bulanan massa. Ia mengatakan saat berada di tengah lingkaran massa ia tak mengenakan almamater.
"Dia sempat dicekik, dipukul jadi bulan-bulanan. Sempat ada kekerasan. Padahal sesama mahasiswanya," jelasnya kepada Suara.com pada Rabu (25/9/2019).
Pihak kemananan pun segera mengamankan oknum mahasiswa tersebut untuk mencegah terjadinya sasaran amukan massa. Saat diamankan, ia diminta untuk menunjukkan identitasnya sebagai mahasiswa.
"Saya tanya identitasnya tidak ada, kartu tanda mahasiswa Unesa tidak ada, yang ada adalah kartu jurusan Bahasa Inggris. Sehingga kita perlu amankan apakah hanya misskomunikasi biasa ataukah ada faktor lain yang bisa membahyakan kita semua Mungkin ada penyusupan, ada ideologi lain dana sebagainya," kata Ruli.
Saat diperiksa, ia kemudian didatangi oleh beberapa temannya untuk membuktikan jika Bagaskara adalah mahasiswa aktif di Kampus Unesa.
"Saya temukan beberapa temannya, kemudian saling mengenali. Di handpohone kita pelajari tidak kita temukan indikasi-indikasi yang bahaya. Artinya tidak ditemukan fakta-fakta pidana," lanjutnya.
Saat ditanya alasan tidak membawa almamater, Ruli mengatakan jika almamater mahasiswa tersebut dibawa kawannya.
Baca Juga: 200 Siswa STM Ditahan Polda Metro, Statusnya Terperiksa
"Dia sebenarnya bawa almamater tapi dibawa teman-temannya dan terpisah. Ini sangat disayangkan aksi begini tidak terkoordinir, jadi kasihan temannya ini," tuturnya.
Sementara itu, salah satu massa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kevin Imantaka mengatakan, saat bersih-bersih jalan tiba-tiba terjadi keramaian di lingkaran massa yang berada di pojokan. Namun ia tak tahu penyebabnya apa.
"Tiba-tiba ada keramaian juga di pojok bagian kanan, memang penyebabnya juga belum jelas kaya gimana. Waktu itu teman-teman belum membubarkan diri," kata dia.
Ia menyebut jika aksi yang dilakukan sudah ada imbauan untuk mahasiswa menggunakan jaket almamater.
"Yang jelas untuk pelaku itu bukan bagian dari massa aksi, karena memang Unesa massa aksi imbauannya menggunakan almamater," ujarnya.
Setelah ditemui oleh Ketua Sementara DPRD Jatim Kusnadi, massa akhirnya membubarkan diri dari depan kantor DPRD Jatim. Aksi ini selesai sekitar pukul 14.00 WIB.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
5 Prompt Membuat Pas Foto Nikah di Gemini AI, Gampang dan Realistis
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Dapatkan Kesempatan Klaim Ratusan Ribu Rupiah
-
Khofifah Ajak Masyarakat Ramaikan Moto2 Mandalika: Dukung Mario Aji
-
Resmikan Mandiri Private Office Surabaya, Bank Mandiri Akselerasi Layanan Wealth Management
-
Kualitas BBM Pertamina Buruk? Begini Cara Lapor