SuaraJatim.id - Semburan minyak yang terjadi di Perumahan Kutisari III Kota Surabaya hingga kini belum menunjukan tanda-tanda akan berhenti, bahkan volume semburannya sempat membesar.
Lantaran itu, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur meminta Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini menyatakan status darurat pada semburan tersebut agar bisa memasang separator di lokasi semburan.
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jatim Mochamad Sholeh mengatakan separator itu rencananya akan digunakan untuk memisahkan kandungan minyak dan air.
"Separator itu nanti akan dibuat oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jatim," kata Sholeh saat dihubungi Suara.com pada Jumat (11/10/2019).
Untuk bisa memasangnya, ESDM Jatim meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini segera menetapkan semburan minyak di Perumahan Kutisari Indah Utara III Surabaya berstatus darurat. Status darurat ini agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bisa mengambil langkah antisipasi.
"Jadi gini, status darurat itu maksudnya untuk segera ditangani bukan tanggap darurat. Sehingga itu bisa secara inisiatif penyelesaiannya ataupun alokasi anggarannya masuk ke BPBD Jatim," lanjutnya.
Sholeh melanjutkan, pemasangan separator juga harus ada surat wali kota Surabaya yang mengatakan bahwa semburan dalam status darurat karena di tengah pemukiman warga.
"Harus ada surat itu, karena kita kan nggak ada anggaran yang belum terencana kayak gitu. Harus ada rekomendasi," ujarnya.
Saat ditanya anggaran untuk pembuatan satu alat separator tersebut yang diperkirakan seharga Rp 150 juta, Sholeh menyebut jika anggarannya tak sebanyak itu. Pemasangannya juga menyesuaikan berapa titik semburan yang ada di lokasi.
Baca Juga: Sempat Mengecil, Volume Semburan Lumpur di Kutisari Kembali Membesar
"Tidak sampai Rp 150 juta pokoknya. Kita akan sesuaikan nanti berapa semburan. Kalau semburannya satu, yang kita pasang ya satu," kata dia.
Menurut Sholeh, apabila separator sudah terpasang maka bisa menangani masalah semburan minyak di Kutisari. Bahkan hasilnya bisa menjadi nilai ekonomis apabila bisa dimanfaatkan.
"Kalau di pasang separator ya selesai, bisa dimanfaatkan dan juga ada nilai ekonomisnya. Hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," jelasnya.
Kontributor : Arry Saputra
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Apresiasi pada Paskibraka Nasional, BRI: Dukungan terhadap Dedikasi dan Kedisiplinan
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025