Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 14 Oktober 2019 | 16:48 WIB
Polisi mengamankan belasan ABG tanggung dari heng All Star yang hendak menyerbu markas geng Jawara di Surabaya. (Suara.com/Dimas Angga P)

"Untuk yang putus sekolah mereka siap untuk kejar paket, kita sudah arahkan," pungkasnya.

Pertikaian dua Geng ini mulai ramai, pada awal Bulan September 2019 ini. Bahkan sempat terjadi penyekapan anak dari anggota Geng All Star oleh Geng Jawara.

Terakhir, ada sebanyak 17 anak-anak dari anggota Geng All Star, akan menyerang markas Geng Jawara di Jl Simo Pomahan. Beruntung Kepolisian bisa mencegah rencana penyerangan yang terjadi di Sabtu (12/10/2019) malam kemarin.

Selain itu, untuk mengurangi kembali berkumpulnya geng di Kota Surabaya, DP5A mengemukakan beberapa metode pencegahan yakni dengan mengerahkan sekolah, lingkungan RT/RW hingga orangtua yang anaknya ikut serta dalam pertikaian Geng All Star dan Geng Jawara Kampung.

Baca Juga: Aksi 2 Geng Bocah di Surabaya yang Bikin Sibuk Polisi dan Wali Kota

"Kita kan sudah (berusaha) melalui sekolah, melalui RT/RW, melalui orangtua juga kita kumpulkan, bahkan anak-anak terlibat yang minum-minum kemarin kan sudah dikumpulkan, jadi penguatan keluarga, sesudah itu di sekolah juga bimbingan guru BK sudah dimaksimalkan," ujar Candra.

Selain memakai pihak sekolah untuk meredam pertikaian dua Geng tersebut, DP5A juga akan menggunakan cara dari susunan keluarga.

"Pendampingan baik dari sekolah, juga dari kami, sesudah itu kami juga memberikan parenting untuk orang tuanya," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Baca Juga: Sekap dan Aniaya Satu Remaja, Polisi Ringkus 9 Pelaku Geng Jawara Kampung

Load More