Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Kamis, 07 November 2019 | 15:53 WIB
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat memantau pembongkaran lantai mushalla untuk autopsi jasad korban pembunuhan yang dicor, Senin (4/11/2019). (Antara).

SuaraJatim.id - Polisi akhirnya mengungkap detik-detik mayat Sugiyono alias Surono yang dicor di dalam lantai musala setelah dibunuh istri dan anaknya.

Terungkapnya kasus ini, Surono ternyata dibunuh sang istri Busani dan anaknya, Bahar Mario pada Maret 2019, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Mereka melakukan pembunuhan berencana. Ini ide bersama B (Busani) dan Bhr (Bahar),” kata Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Alfian Nurrizal seperti dikutip Beritajatim.com, Kamis (7/11/2019).

Surono dibunuh oleh Bahar saat tidur di lantai dengan menggunakan linggis. Sementara Busani berperan mematikan lampu rumah untuk mempermudah pembunuhan, dan menyediakan alat penerangan (head lamp) dan linggis.

Baca Juga: Tewas di Mesin Cuci, Banyak Bekas Luka di Mayat Bayi Sutina

Pukulan linggis diarahkan pada tulang pipi dan rahang sebelah kiri Surono, dan menyebabkannya meninggal setelah mengalami pendarahan hebat.

“Dimungkinkan darah masuk ke paru-paru sehingga Surono meninggal dunia,” kata Alfian.

Bahar menyeret mayat Suroso keluar dari kamar. Busani sebenarnya hendak membantu mengangkat mayat sang suami. Namun melihat banyaknya darah yang mengucur, B pun ketakutan. Akhirnya sang anak melarangnya.

“Sudah, tidak usah ikut-ikut. Saya selesaikan,” kata Alfian menirukan perkataan Bahar ke ibunya.

Mayat Surono dibawa ke bagian belakang rumah yang saat itu masih berbentuk gedeg atau terbuat dari bambu. Di sana, Bahar menggali lantai tanah sedalam 80 sentimeter. Mayat Surono dimasukkan di dalam lubang galian dengan posisi kepala di sebelah barat dan posisi kaki ditekuk dengan sedikit miring.

Baca Juga: Kasus PRT Bunuh Bayinya di Mesin Cuci Terkuak dari Suara Tangisan

“Setelah itu langsung diberi semen satu sak dan air,” kata Alfian.

Load More