SuaraJatim.id - Pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik yang menyebabkan ikan mati massal di Sungai Brantas, Surabaya, Jawa Timur, memberikan pengalaman yang cukup tak mengenakkan bagi warga sekitar.
Berdasarkan data yang terhimpun oleh kontributor Suara.com, limbah pabrik yang dibuang ke sungai mengakibatkan ikan mati massal ini biasa terjadi di Sungai Karangpilang Surabaya.
Kontributor Suara.com mencoba mendatangi lokasi untuk mendapatkan bukti-bukti dari warga tentang persoalan tersebut.
Saat tiba di lokasi, banyak warga yang menyampaikan memang benar sering terjadi ikan mati massal di sungai yang berada di belakang rumah mereka.
Baca Juga: Air Bengawan Solo Menghitam, DLH Lamongan Sebut Pencemaran Kategori Sedang
Salah satu warga bernama Muri (60) menceritakan, selama tujuh tahun tinggal di bantaran sungai, kerap kali menemukan ikan mati massal. Ia mengakui ikan yang mati itu karena keracunan limbah pabrik yang sembarangan dibuang ke sungai.
"Iya betul di sini itu banyak ikan mati, ya dari limbah-limbah pabrik. Biasanya di sini kena limbah pabrik miwon, karbit dan pabrik minyak. Pokoknya yang lebih parah itu pabrik miwon, kalu sudah buang limbah banyak ikan yang mati," ucap Muri.
Muri mengatakan, peristiwa ikan mati massal tersebut sudah ada sejak tahun 2005. Namun, warga sekitar tak menghiraukan. Justru mereka berbondong-bondong untuk mengumpulkan ikan yang mati.
"Macam-macam ikan yang mati di sini, warga itu malahan banyak yang mengambil, ada yang sampai dapat satu ember terus dibawa pulang untuk di makan," jelasnya.
Muri bersama keluarganya pernah ikut memungut ikan-ikan yang mengambang di sungai akibat terkena limbah itu untuk dimakan. Namun, justru ia mengalami keracunan ketika mengonsumsi ikan-ikan dari sungai tersebut.
Baca Juga: Sidang Putusan Pencemaran Popok Ditolak, Kuasa Hukum Nilai Hakim Tak Paham
"Sewaktu saya makan, muka saya pucat, sampai gatal-gatal di sekujur tubuh selama tiga hari," akunya.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Debut Timnas Indonesia, Joey Pelupessy Malah Kesengsem dengan Sosok Asal Surabaya
-
Pelatih Persebaya Surabaya Sorot Pentingnya Program Individu Selama Libur Panjang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar
-
Dari Desa untuk Warga, THR dan Jaminan Sosial Wujud Kepedulian Desa Wunut