SuaraJatim.id - Kepolisian Resor (Polres) Jember memberikan garis kuning atau police line pada Pohon Akasia yang telah viral karena dianggap menangis. Garis kuning juga melingkupi satu pohon akasia lain dan pohon pisang di sampingnya, sebagai peringatan warga dilarang mendekat.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, yang meninjau langsung, mengatakan garis polisi dipasang untuk menghindari isu magis atau mistik. Selain itu, banyaknya kunjungan orang yang ingin mendengar langsung, telah mengganggu sang pemilik pohon.
"Ternyata keramaian ini juga meresahkan warga termasuk pemilik, karena mengganggu aktivitas istirahatnya," kata Alfian, Rabu (22/1/2020).
Mendengar ramainya kabar pohon menangis yang disertai isu mistik dirinya mengintruksikan jajaran Polsek Puger untuk melakukan penyelidikan. Hasilnya diperkirakan bunyi seperti wanita menangis keluar dari gesekan dahan akasia dan pelepah pohon kelapa.
Alfian juga mengaku telah berkonsultasi dengan akademisi Universitas Negeri Jember (Unej) terkait fenomena pohon mengeluarkan bunyi. Di lubang sela-sela pohon bisa terjadi aktivitas yang mampu menghasilkan getaran dan bunyi-bunyian.
Police line dipasang bukan untuk naik ke proses hukum melainkan untuk menghindari kegiatan mistik di sana. Dan akan dilepas 3 hari kemudian bila ramainya isu pohon menangis reda.
"Untuk menghindari magis atau mistik kemarin dilakukan pemotongan pelepah pohon kelapa. Alhamdulillah tidak keluar lagi suaranya," katanya lagi.
Sebelumnya kepolisian juga meminta agar Pohon Akasia berusia sekitar 20 tahun itu ditebang demi ketentraman warga. Namun warga menolak karena percaya pohon yang ditunggui jin itu akan memberi dampak buruk bila ditebang.
Setelah seminggu ramai dikunjungi dan viral di media sosial, kini pohon itu dikunjungi satu atau dua orang saja. Kepolisian mengklaim pengunjung berkurang karena bunyi tangisan pohon sudah hilang setelah pemotongan pelepah pohon kelapa.
Baca Juga: Viral Pohon Menangis Ramai Dikunjungi, Pemilik Lahan Sempat Ditanya Polisi
Beberapa orang yang datang masih mencoba menempelkan telinga ke pohon berusaha mendengarkan suara tangisan tapi gagal. Mat Werdi mengakui suara tangisan wanita Pohon Akasia miliknya itu semakin lirih sejak Jumat (17/1/2020).
"Kalau pas nangis nggak nempel ke pohon sudah dengar," kata Werdi.
Sebelumnya diberitakan pohon menangis telah menggegerkan warga Kecamatan Puger, Jember. Pohon mengeluarkan suara tangis sendu seorang wanita hingga dianggap sebagai pohon menangis.
Kontributor : Ahmad Su'udi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim