SuaraJatim.id - ZA, pelajar pembunuh begal akhirnya mulai menjalani hukuman ‘mondok’ selama setahun di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darul Aitam, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jumat (31/1/2020), hari ini.
Selama tinggal di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) nantinya, ZA akan digembleng pendidikan agama layaknya santri.
Eksekusi warga Kecamatan Gondanglegi ke LKSA Darul Aitam Wajak tersebut, diantarkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepanjen. ZA juga diantarkan orang tua serta tim kuasa hukumnya.
"Sebelum ke LKSA Darul Aitam Wajak, ZA dipanggil ke Kejari Kepanjen. Kemudian sekitar pukul 09.00, bersama-sama langsung berangkat ke lokasi. Anak ZA tidak dibawa ke Bapas terlebih dahulu, karena petugas Bapas (Balai Pemasyarakatan) langsung menunggu di lokasi," kata Bakti Riza Hidayat, koordinator tim kuasa hukum ZA seperti dikutip Beritajatim.com.
Baca Juga: Bunuh Begal, Keluarga Lega ZA Bisa Sekolah Lagi Meski Divonis Bersalah
Setibanya di LKSA Darul Aitam Wajak, ZA langsung diterima oleh Ustaz Surono, selaku pengurus, termasuk juga pimpinan Ponpes LKSA Darul Aitam, KH Mustafid Abdurrahman.
Petugas Bapas, JPU dan kuasa hukum, langsung menitipkan ZA di Ponpes untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan supaya menjadi pribadi yang lebih baik.
"Eksekusi anak ZA ini bagian untuk menjalankan putusan Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen. Karena dari kami (kuasa hukum) dan JPU sudah menerima putusan, maka eksekusi ZA ke LKSA Darul Aitam harus dilakukan,” ujar Bakti.
Dalam putusan Ketua Majelis Hakim PN Kepanjen, lanjutnya, Bapas juga diminta untuk melakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala. Sehingga anak ZA bisa benar-benar menjalankan pembinaan selama setahun di LKSA Darul Aitam Wajak.
Sementara itu, ketika diserahkan kepada pengurus LKSA Darul Aitam Wajak, ZA lebih banyak diam. Dari raut wajahnya terlihat tegang. Ketika ditanya, ZA hanya menjawab dengan singkat.
Baca Juga: 5 Fakta Pelajar Bunuh Begal, Dijamin Mahfud MD hingga Punya Anak Istri
Bahkan ketika hendak ditinggal pulang oleh orang tuanya serta tim kuasa hukum, ZA menunjukkan raut wajah sedih.
Berita Terkait
-
BRI Insurance Komitmen Tingkatkan Inklusi Asuransi Syariah, Sasar Pesantren
-
Mau Bentuk Dirjen Pesantren, Menag: Pesantren Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
-
From Pesantren with Laugh: Tawa dan Persahabatan dalam Kehidupan Pesantren
-
Bebaskan Anak dengan Suap Miliaran, Ibu Ronald Tannur Kini Tersangka, Publik Bertanya Kerjanya Apa?
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya