SuaraJatim.id - Juru Kunci Makam Mbah Bungkul, Soebakri Siswanto menampik keberadaan harta karun di dalam makam tersebut. Menurutnya, yang ada di dalam makam merupakan peninggalan benda pusaka zaman dahulu.
Siswanto menjelaskan, tidak ada sejarah mengenai Mbah Bungkul, yang ada hanyalah legenda dan diceritakan turun menurun dari nenek moyang atau keturunannya.
"Kalau dari tahun kapan atau soal sejarah itu kan 'dibunuh' dari Belanda, yang kita tahu hanya cerita-cerita yang kita dapati itu legenda. Kalau cerita sebenarnya kita enggak punya. Legenda Mbah Ageng Bungkul ada kaitannya cerita lama, memang ya diperkuat oleh orang-orang tua terdahulu," jelasnya saat ditemui Kontributor Suara.com di Makam Mbah Bungkul, Surabaya pada Kamis (27/2/2020).
Siswanto sendiri merupakan penjaga makam secara turun-temurun dari orangtuanya. Dia mengaku mendapat cerita dari orang tuanya. Ia menyebut, Ki Ageng Bungkul biasa disebut sebagai Empu Supo dan dikenal sebagai tokoh agama yang menyebarkan Islam sekaligus spesialis pembuat pusaka.
"Selain menyebarkan agama Islam di Surabaya dan sekitarnya, beliau ini keahliannya spesialis pembuat pusaka zamannya Brawijaya V. Usianya yang diketahui mencapai 300 tahun mempunyai banyak murid. Di Bungkul sendiri biasa dikenal sebagai Susuhunan Bungkul atau Sunan Bungkul," paparnya.
Dia melanjutkan, legenda lainnya mengenai Sunan Bungkul, disebut-sebut mertua Sunan Giri (Raden Paku). Cerita mengenai menjadi mertua tersebut berawal dari ketidaka sengajaan Sunan Giri yang mengambil buah delima di Kalimas.
"Mbah Bungkul ini bukan wali ya, tapi prawali. Jadi saat itu Mbah Bungkul membuat sayembara berupa pencarian buah delima. Siapa yang menemukannya jika perempuan akan dijadikan saudara sementara pria akan dijadikan suami oleh putrinya Dewi Wardah," jelasnya.
Sunan Giri, kata Siswanto, akhirnya menikah dua kali dalam sehari lantaran telah dijodohkan dengan putri Sunan Ampel awalnya yakni bernama Dewi Murthasiah.
"Padahal, pada saat itu rencananya mau mengawinkan Sunan Giri dengan putrinya Sunan Ampel akhirnya didahulukan putrinya Mbah Ageng Bungkul, jadi Sunan Giri melaksanakan akad nikah dua kali dalam sehari."
Baca Juga: Jelang Imlek, 3 Keris Pusaka Tokoh Banyumas Ikut Disucikan di Kelenteng
Sebagai spesialis pembuat benda pusaka, Mbah Bungkul memiliki berbagai peninggalan benda. Benda pusaka itulah yang saat ini dikubur di area makam dan diberi tanda berupa tetenger.
"Jadi itu bukan harta karun, itu peninggalannya Mbah Bungkul yang pernah dirawat orang tua kita terus dikubur. Tapi kalau ada harta karun ya... kaya saya. Yang benar peninggalan berupa pusaka-pusaka dan itu cerita dari dulu terus di tulis dalam buku. Jadi bukan harta karun berupa pusaka itu," katanya.
"Karena kaitannya kan dari peninggalan kan banyak. Akhirnya sesuai dengan permintaan pendahulu itu dikubur. Tapi dikasih tetenger atau tanda. Seperti itu. Saya aja ga berani bongkar, orang tua saya aja ga berani apalagi saya."
Siswanto sendiri mengatakan Makam Bungkul beserta tamannya disebut sebagai Dusun Bungkul. Jadi ia mengetahui mengenai legenda Mbah Bungkul dari para leluhurnya.
"Saya asli Desa Bungkul Dusun Bungkul saya berhak untuk menceritakan. Cuma yang saya pertahankan saya sebagai WNI atau warga Surabaya saya bukan pendatang, iya cuma di situ jangan dihilangkan saya minta tolong identitas Dusun Bungkul itu ada biar kalau ada yang tanya itu tahu," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Heboh Harta Karun di Makam Mbah Bungkul, Ini Penjelasan Juru Kuncinya
-
Pusaka Tombak dan Keris Peninggalan Bung Karno Dijamas di Pojok Ndalem
-
Melihat Jasa Pencucian Benda Pusaka di Kediri
-
Menilik Proses Sebelum Penjamasan Pusaka Keraton Sumenep
-
Berharap Berkah, Warga Berebut Air Bekas Jamasan Pusaka Pura Mangkunegaran
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!
-
BP BUMN dan Danantara Lepas 1.000 Relawan Kemanusiaan dari Medan