Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 28 Februari 2020 | 04:45 WIB
Makam Mbah Bungkul di kompleks Taman Bungkul, Jalan Taman Bungkul, Darmo Surabaya. (Suara.com/Arry Saputra).

SuaraJatim.id - Menjelang pemilihan kepala daerah, para calon-calon terkadang meminta doa demi kelancaran saat gelaran tersebut agar bisa terpilih dan menang. 

Hal itu dibenarkan oleh Juru Kunci Makam Mbah Bungkul Soebakri Siswanto.

Ia mengatakan banyak pejabat ataupun para orang yang akan mencalonkan dirinya untuk maju menjadi kepala daerah berkunjung di situ. 

"Pejabat ya sering, malam biasanya yang ramai, semua terlibat. Hal-hal kayak misalnya kan sebentar lagi Pilkada, orang mau calonin itu pasti ke sini," ujar Siswanto ditemui di Makam Mbah Bungkul, Kamis (27/2/2020).

Baca Juga: Komisi II Dorong Mendagri Dukung Suksesnya Pilkada Serentak 2020

Kedatangan para calon-calon ini, kata Siswanto diistilahkan sebagai tradisi orang Jawa. Tradisi yang dipakai oleh orang tua untuk mendapatkan apa yang diinginkan. 

"Di sini kan peziarah tergantung pada dirinya sendiri, jadi yang melaksanakan tawasul tergantung orangnya sendiri yang penting berdoa pada Allah. Ya karena tradisi itu kan aturan orang jawa tradisi orang tua dipakai," jelasnya. 

Ditanya apakah pernah menemui para calon-calon kepala daerah yang berziarah ke makam tersebut, Siswanto menyebutnya secara detail siapa.

Namun ia meyakini adanya para calon-calon itu yang datang untuk sekedar berziarah berdoa. 

"Ya saya katakan banyak itu relevan tapi gak tahu secara rinci tapi memang ada. Karena dibuka setiap hari jadi enggak perhatikan semuanya," tutupnya.

Baca Juga: Tak Penuhi Kriteria, Kelik-Yayuk Terancam Gagal Maju Pilkada Gunungkidul

Kontributor : Arry Saputra

Load More