SuaraJatim.id - Pertemuan tertutup yang dilakukan warga terdampak tambang emas Gunung Tumpang Pitu dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya akhirnya selesai setelah dua jam berlalu. Massa aksi antitambang keluar ruangan sekitar pukul 16.10 WIB dengan raut muka kecewa.
Kekecewaan tersebut karena Khofifah dianggap tidak berpihak terhadap warga terdampak pertambangan emas di wilayah Tumpang Pitu Banyuwangi.
"Kita sangat kecewa terhadap sikap gubernur yang kurang memihak terhadap masyarakat terdampak di sana," ucap Perwakilan Warga Sumbermulyo Kabupaten Banyuwangi Nur Hidayat di halaman Gedung Negara Grahadi, Jumat (28/2/2020).
Hidayat menceritakan, pada saat pihaknya menyerahkan berkas pelanggaran yang dilakukan PT BSI dan PT DSI ke Khofifah, seharusnya membahas terkait kerusakan lingkungan bukan malah membahas antara kedua belah pihak yang pro dan kontra dengan adanya tambang tersebut.
Baca Juga: Pasca Dikepung Ormas, Warga Tumpang Pitu dan LBH Surabaya Tetap Gelar Aksi
"Di situ harusnya gubernur dengar laporan kita, bukan justru mengadu dengan kelompok pro (tambang). Tapi lebih kepada penyelamatan lingkungan dan masyarakat di sana," ungkapnya.
Ia menilai, sikap Khofifah tidak jelas dan membuat warga kecewa dengan yang dibahas. Seharusnya, Khofifah bisa mengutamakan penyelamatan lingkungan.
"Harusnya gubernur bisa bersikap seperti itu, kita kecewa dengan sikap gubernur yang tidak jelas seperti itu," lanjutnya.
Saat diminta komentar mengenai hasil pertemuan tersebut, Gubernur Khofifah enggan menjawab. Dia bahkan melimpahkannya kepada Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit.
"Wes rek wes, itu ke Pak Setiajit saja atau Pak Sekda," ucap Khofifah sembari meninggalkan ruang pertemuan.
Baca Juga: Desak Cabut Izin Tambang Tumpang Pitu, Khofifah: Iki Opo To yang Dilanggar
Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jatim Rere Christianto menyampaikan keluhkan oleh warga sudah diterima oleh Gubernur Khofifah dan akan di review.
Berita Terkait
-
Begini Cara BUMN Semen (SIG) Jalankan Operasional Keselamatan Pertambangan
-
Mantan Bos Timah Buka-bukaan Soal Keterlibatan Penambang Rakyat dan Smelter Swasta
-
BPK Temukan Kejanggalan Laporan Realisasi Investasi di Zaman Bahlil Lahadalia
-
Kasus Pengurusan IUP di Kaltim yang Seret Nama Cawabup PPU, KPK Bantah Ada Unsur Politik
-
Perkuat Perannya di Sektor Pertambangan, PPA Komitmen pada Keselamatan Operasional
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Ini Alasan Pemerintahan Prabowo Belum Gaspol Bangun Infrastruktur
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
Terkini
-
Cerita Kronologi Carok Sampang, Korban Saksi Salah Satu Paslon di Pilkada
-
Ngeri! Detik-detik Carok di Sampang Viral di Media Sosial, Polisi Turun Tangan
-
Survei Pilbup Kediri 2024: Petahana Jauh Tinggalkan Penantang
-
Pembunuhan Wanita di Ngaglik Surabaya, Korban Alami Luka di Kepala
-
Risma Ungkap Fakta Banyak Warga Dolly yang Tak Lanjut Sekolah