Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Rabu, 25 Maret 2020 | 14:26 WIB
Dua Pasangan Pengantin yang merayakan pernikahan di Gedung Negara Grahadi dengan meneh akan masker. (dokumentasi]

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut menghadiri resepsi pasangan pengantin di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (25/3/2020).

Kedua pasangan ini harus rela menutupi wajahnya memakai masker sebagai protokol kesehatan untuk pencegahan virus corona Covid-19, saat melangsungkan perayaan tersebut.

Khofifah menceritakan, awal mula mereka bisa merayakan resepsi di Grahadi. Kedua pasangan tersebut sebelumnya telah menggelar akad nikah di Masjid Al Akbar Surabaya.

Karena alasan wabah corona, akhirnya Khofifah meminta mereka untuk membatalkan pesta di masjid tersebut, dan membantu perayaan resepsi di Grahadi.

Baca Juga: Khofifah Kesal Banyak Warga Jatim Tak Ikuti Imbauan Waspada Virus Corona

"Saya tadi mendapat telepon dari Mas Helmy (Humas Masjid Al Akbar) katanya mereka sudah memesan gedung untuk resepsi. Kebetulan dimungkinkan kalau saya menerima mereka, saya (rayakan) ajak ke sini," katanya di Gedung Negara Grahadi.

Perayaan yang berlangsung di Grahadi ini didatangi oleh tamu undangan yang tak banyak. Hanya dari pihak keluarga yang boleh hadir, hal itu pun juga dibatasi.

Resepsi pernikahan dimulai dengan iringan salawat. Khofifah berdiri di antara dua pasangan pengantin tersebut.

Pasangan pengantin pertama yakni Yavuz Ozdemir—pria asal Turki—dengan Irra Chorina Octora. Sementara pasangan kedua Amal Fatchullah dengan Diana Anggraini.

"Semoga semua pasangan ini disebabkan oleh Allah jasmani rohani. Karenanya bisa melakukan kewajibannya. Ini merupakan tantangan bagi keluarga baru di situasi ini," ucap Khofifah.

Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Mencoba Bilik Sikat Corona

Khofifah menyampaikan, di tengah wabah corona ini banyak ujian dari para orang tua maupun pengantin yang akan menggelar pernikahan. Semestinya acara yang seharusnya bisa dihadiri oleh sanak keluarga hingga kerabat ini akhirnya harus ditunda.

Load More